PROBOLINGGO, Sabtu (23 September 2017) suaraindonesia-news.com –
Dugaan Pemotongan dana JKN sepihak oleh kepala Puskesmas Wangkal kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo beberapa waktu lalu terus jadi Polemik berkepanjangan.
Pasalnya, pasca hal tersebut masuk ranah Polres Probolinggo beberapa waktu lalu, ada mutasi besar besaran diinternal Puskesmas.
Ada sekitar empat orang sebagai Tenaga honorer Puskesmas tersebut langsung di pindah pasca di minta menjadi saksi Pemotongan jasa Pelayanan JKN di polres Probolinggo.
Salah satu Tenaga honorer yang tidak mau disebut namanya di konfirmasi media ini mengaku dipindah ke Puskesmas yang sangat jauh.
“Iya mas setelah kasus Pemotongan jasa Pelayanan itu masuk Polres dan saya di minta jadi saksinya, namun entah bagaimana hasilnya tau tau setelah pemanggilan itu tak berselang lama saya dan teman teman honorer di pindah ke Puskesmas yang jauh,” tuturnya.
Padahal, ia punya anak kecil kecil yang mesti dirawat, tapi mau apa lagi sudah tugas.
Baca Juga: Gunung Agung Bali, Tinggal Menghitung Jari Meletus?
Namun yang paling disesalkan alasan pemindahan tidak pernah jelas. “Yang kami tahu dari atasan untuk pembinaan itu saja,” katanya.
Dikonfirmasi terkait Pemotongan jasa Pelayanan dana JKN yang seharusnya di terimanya Tenaga honorer tersebut juga membenarkan.
“Iya rata rata sekitar hampir 200 ribu-an pemotonganya dan itu sepertinya berlaku pada semua karyawan di Puskesmas baik yang PNS maupun yang Non PNS,” imbuhnya.
Terkait hal ini di tempat terpisah Rumina, selaku bendahara Puskesmas Wangkal saat di temui di tempat barunya sebagai staf keuangan di Dinas Kesehatan Probolinggo mengatakan, tidak bisa berkomentar karena menunggu ijin pimpinanya.
“Saya tidak bisa komentar,” katanya singkat.
Seirama dengan Rumina, Endang setyawati selaku Kasubag keuangan Dinas Kesehatan juga enggan diwawancarai.
“Maaf mas, untuk kegiatan wawancara dan konfirmasi kami tidak bisa dan tidak dibolehkan tanpa ada ijin dari pimpinan. Hendaknya sampean datang lagi aja dan menunggu dapat ijin pimpinan kami,” ujar Endang dengan nada rada keras.
Namun yang menarik, pintu masuk sekretariat dinas kesehatan kabupaten Probolinggo terlihat disegel (digembok) dan untuk menuju ruangan sekretariat harus melewati ruangan kepala Dinas.
Terkait hal tersebut, salah satu karyawan Dinas Kesehatan di konfirmasi mengatakan tidak tahu kapan dan mengapa ruang sekretariat digembok.
Untuk mendapatkan informasi yang lebih jelas terkait Pemotongan jasa Pelayanan dana JKN, media ini juga mendatangi Syaiful bahri yang menjadi kepala Puskesmas Wangkal beberapa hari lalu yang juga telah berpindah tugas ke Puskesmas pajarakan.
Saiful mengatakan bahwa dirinya tidak tahu menahu terkait Pemotongan itu dan jika ada data yang menunjukan adanya Pemotongan jasa Pelayanan dana JKN dirinya bahkan meminta agar mengkroscek kebenaranya.
“Saya tidak tahu itu, jika memang ada data yang menunjukan adanya Pemotongan itu justru perlu di tanya dari mana data itu, siapa yang membuat dan mengeluarkan ya,” ujarnya.
Sementara kepala dinas kesehatan waktu di sambangi di ruanganya sedang tidak ada di kantor yang menurut beberapa staf Dinas Kesehatan memang belum masuk karena baru selesai menunaikan ibadah haji.(Zainal)













