Pemkab Sumenep ‘Anak Tirikan’ Infrastruktur Kepulauan

oleh -262 views
Foto: Jalan utama di kepulauan Sapudi menuju Kecamatan Nonggunong yang mengalami rusak parah

SUMENEP, Rabu (11/10/2017) suaraindonesia-news.com – Pemerintah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, dinilai tidak serius dalam melakukan pembangunan infrastruktur di wilayah Kepulauan.

Terbukti, jalan utama di kepulauan Sepudi, dari Kecamtan Gayam menuju Kecamatan Nonggunong mengalami rusak parah sejauh 12 meter.

Bahkan, kondisi jalan yang ada selalu dikeluhkan oleh warga setempat, terbukti saat Bupati Sumenep melalukan safari kepulauan bersama OPD, jalan yang rusak parah di kepulauan setempat menjadi topik dialog hangat.

“Pembangunan infrastruktur yang ada di Kepulauan masih sangat minim,” kata Badrul Aini, Anggota DPRD Sumenep asal Kepulauan Kangean, Rabu (11/10/2017).

Menurutnya, setiap tahun APBD Kabupaten Sumenep untuk pembangunan infrastruktur selalu timpang penganggarannya antara daratan dengan kepulauan.

Sehingga banyak masyarakat kepulauan menilai, selama ini selalu di anak tirikan oleh Pemerintah Daerah.

“Wajar saja, kami (Masyarakat kepualauan, red), selalu beranggapan di anak tirikan oleh Pemerintah Daerah,” tukasnya.

Hal yang sama, kata badrul, juga terjadi di jalan utama menuju kantor Kecamatan Kangayan, Pulau Kangean juga kondisinya sangat memprihatinkan.

“Itu beberapa contoh saja, sebenarnya masih banyak jalan rusak di kepulauan yang tidak pernah mendapatkan perhatian pemerintah,” ungkapnya.

Menanggapi hal itu, Bupati Sumenep, A Busyro Karim mengatakan, saat ini Pemerintah Daerah telah melakukan komunikasi dengan Pemerintah pusat untuk pembangunan Infrastruktur di Kepulauan.

“Pemerintah Daerah telah mengajukan proposal untuk pembangunan infrastruktur ke pemerintah pusat,” kata Bupati.

Tidak hanya itu, pihaknya juga menyampaikan langsung kepada Presiden Joko Widodo terkait dengan pembangunan infrastruktur di wilayah kepulauan.

“Jadi selain pengajuan proposal, saya juga meminta kepada bapak Presiden saat berkunjung ke Sumenep, sebab jika menggunakan APBD pembangunan infrastruktur kepulauan memakan waktu lama, namun jika menggunakan anggaran APBN maka akan semakin cepat, karena anggarannya besar,” tandasnya.(Jar/Jie)

Tinggalkan Balasan