Reporter: Guntur
JEMBER, Kamis (25/5/2017) suaraindonesia-news.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember, Jawa Timur, kucurkan insentif guru ngaji tahap pertama yang dipusatkan di Pondok Pesantren Al Qodiri, Kelurahan Gebang, Kecamatan Patrang, Kamis (25/5/2017).
Pencairan insentif periode Bupati Jember dr Hj Faida MMR – KH Muqit Arif, ini disambut suka cita ribuan guru ngaji yang hadir. Dalam penyalurannya lebih ditekankan prinsip kehati – hatian verifikasi data guru ngaji, dan mencegah terjadinya pungutan liar.
Untuk itu Pemerintah Kabupaten Jember menggandeng BRI Cabang Jember, sehingga semua guru ngaji dapat dilayani mendapatkan buku rekening plus ATM tanpa dipungut biaya sepeserpun. Bahkan saat pencairan tanpa ada potongan dari pihak perbankan.
Setyo Adi, wakil pimpinan Cabang BRI Jember, menjelaskan pihak BRI menyambut baik tawaran Bupati dr Hj Faida, agar mau melayani guru ngaji. Sehingga dengan waktu yang mepet BRI mengerahkan 12 unit kerja dan 1 Cabang, untuk memproses seluruh rekening guru ngaji berjumlah 13.393 orang.
“Kita kerja lembur selama sepekan, dan Alhamdulillah semua sudah tercetak, dan berikut ATMnya. Dan itu semua demi pengabdian BRI kepada masyarakat dan guru ngaji,” ujar Setyo Adi.
Menurut Setyo Adi, tidak ada biaya administrasi dalam pembuatan buku tabungan BRI bagi guru ngaji. Tidak ada potongan dari perbankan, baik administrasi atau transaksi perbankan. Tetapi para guru ngaji tetap diwajibkan membayar pajak.
Untuk menyukseskan program mulia ini BRI menyambut baik. Di tahun ini tidak ada biaya transaksi atau biaya ATM bulanan. Selanjutnya akan dibahas kemudian bersama Pemerintah Daerah.
Bupati Jember dr Hj Faida, MMR, saat memberi sambutan, di hadapan ribuan guru ngaji selain menyampaikan salam dari Wabup Jember KH Muqit Arif, juga menegaskan bahwa kehadiran para guru ngaji di acara ini tidak lain merupakan ibadah karena niatan utamanya adalah silaturrahim dan istighosah.
“Saya hadir di sini juga mengajak pimpinan Cabang BRI diwakili Pak Setyo Adi. Saya tahu BRI dengan 12 unit kerja melakukan lemburan untuk melayani guru ngaji ini. Semoga lemburan itu ditambah istighosah kita, dicatat sebagai amal saleh, amin,” tegas Bupati.
Selama ini, kata Faida, guru ngaji yang menerima honor insentif masih harus ribet datang ke Kantor Pos, tetapi sejak Pemerintahan Kabupaten Jember dia pimpin guru ngaji tidak usah repot.
“Karena sudah langsung masuk ke buku rekening, dan bisa diambil memakai ATM,” ujarnya.
Dari catatan yang ada, guru ngaji yang diundang di titik pertama ini berjumlah 2.305 , yang berhalangan hadir 178 orang. Titik ke dua di hari selanjutnya, di Kecamatan Bangsalsari, ada 3.224 guru ngaji, meliputi Kecamatan Tanggul, Umbulsari, Semboro, Bangsalsari.
Untuk wilayah timur, ditempatkan di Jenggawah, sebanyak 2.690 orang guru ngaji, di wilayah utara di Sumberjambe, berjumlah 2.443 orang, dan di Jember Selatan, ada 2.742 orang guru ngaji.
“Mengapa hari ini guru ngaji dikumpulkan, agar tidak terjadi kesimpang siuran berita. Guru ngaji adalah bagian penting dari pembangunan di Kabupaten Jember ini. Kalau membangun gedung megah itu gampang, kalau membangun SDM bukan persoalan gampang,” tandas Bupati lagi.