Reporter : Anwar
Denpasar, suaraindonesia-news.com – Sebagian public menilai bahwa kehadiran KUR (Kredit Usaha Rakyat) sangat positif karena sangat membantu usaha mikro di tengah tengah masyarakat.
Namun Pemerhati koperasi Kota Denpasar I Wayan Manggis menilai hal tersebut akan terjadi benturan dengan koperasi, pasalnya, dana KUR yang digulirkan melalui Bank Bank besar seperti BRI, Mandiri, bunganya realtif kecil.
“Kondisi inilah yang bakal memicu kesenjangan bagi koperasi karena tidak mustahil banyak anggota koperasi nantinya akan pindah haluan ke program KUR tersebut,” jelasnya.
Menurutnya, gelagat itu kini sudah terjadi pada koperasi. Salah satunya, pedagang, pemilik kos kosan memilih menutup kreditnya di koperasi lalu amprah KUR.
“Ini kan jadi masalah baru bagi koperasi “ tandasnya, Sabtu (18/06/2016).
Ia menambahkan, justru anehnya kenapa KUR dikoordinir oleh Menkop dan UKM, mestinya dana itu disalurkan ke koperasi bukan ke Bank Bank besar, sehingga koperasi tidak kehilangan anggotanya.
Menurut data yang didapat I Wayan Manggis bahwa dana KUR di 2017 mendatang mencapai 1,7 T.
“Hal ini akan sangat berdampak buruk bagi koperasi yang memiliki slogan ‘soko ne perekonomian’.” Ujarnya.
Ia pun berharap pemerintah pusat mengkaji ulang KUR tersebut sebagai pertimbangan koperasi di masa masa mendatang.