SUMENEP, Senin (26/08) suaraindonesia-news.com – Dalam sebuah kejadian yang mengejutkan, Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, akhirnya angkat bicara terkait sebuah video kontroversial yang belakangan ini ramai diperbincangkan di media sosial.
Video tersebut menampilkan klaim yang mengatasnamakan organisasi kepemudaan di Sumenep, yang dinyatakan mendukung Mas Kiai Ali Fikri sebagai calon Bupati Sumenep periode 2024-2029. Hal ini terjadi pada Minggu, 25 Agustus 2024 kemarin.
Agus Salim, Ketua Cabang PMII Sumenep, secara tegas membantah keterlibatan organisasinya dalam dukungan politik yang disampaikan dalam video tersebut.
Dalam pernyataannya, Agus menegaskan bahwa tidak ada konfirmasi atau komunikasi dengan pihak PMII terkait dukungan tersebut, dan menilai klaim dalam video tersebut sebagai tindakan yang menyesatkan.
“Sama sekali tidak ada konfirmasi kepada kami di PC PMII Sumenep, dan hal tersebut tidak benar,” tegasnya Agus.
Lebih lanjut, Agus Salim mengungkapkan kekecewaannya terhadap tindakan yang dilakukan dalam video tersebut.
Ia menyebut tindakan tersebut sebagai langkah yang gegabah dan merugikan, karena menggunakan nama besar PMII tanpa izin.
“PMII adalah organisasi kaderisasi yang independen. Sebagai organisasi yang menjunjung tinggi independensi, kami tidak ingin ada pihak yang memanfaatkan nama besar PMII untuk kepentingan politik. Kami berkomitmen menjaga netralitas PMII dalam mengawal keberlangsungan demokrasi,” jelas Agus.
Pria yang lahir dan besar di Kangean tersebut juga menuntut klarifikasi dari pihak yang bersangkutan.SI
Ia secara khusus meminta klarifikasi tersebut ditujukan kepada para alumni dan kader PMII se-Kabupaten Sumenep, mengingat tindakan dalam video tersebut telah mencoreng nama baik PMII.
“Jika dalam waktu 1×24 jam tidak ada klarifikasi dari yang bersangkutan, maka kami akan mengambil tindakan yang lebih tegas,” tegas Agus.
Pernyataan keras dari PMII Sumenep ini menunjukkan bahwa organisasi tersebut tidak akan tinggal diam jika ada pihak yang mencoba memanipulasi nama mereka demi kepentingan politik tertentu.
“Ini juga menjadi peringatan bagi siapapun untuk berhati-hati dalam membawa nama organisasi besar seperti PMII dalam kancah politik, karena konsekuensi yang dihadapi bisa sangat serius,” Pungkasnya.