BALIKPAPAN, Kamis (25/4/2024) suaraindonesia-news.com – Tim gabungan dari jajaran Kodam VI Mulawarman melakukan patroli di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, Rabu (24/4) kemarin.
Patroli gabungan ini merupakan bagian dari pengamanan wilayah terhadap segala kemungkinan adanya aktivitas ilegal di kawasan IKN maupun hutan lindung sebagai kawasan pendukung Otorita IKN.
Berdasarkan release tertulis yang dikirim Pendam VI Mulawarman pada Kamis, (25/4), patroli gabungan terdiri dari satuan Sinteldam VI Mulawarman, Pomdam VI Mulawarman, Pendam VI Mulawarman dan Deninteldam VI Mulawarman. Patroli dipimpin oleh Pabanda Ning Sinteldam VI Mulawarman Mayor Kav Hakim.
Patroli diawali dengan persiapan apel gabungan di Mako Pomdam VI Mulawaraman pada pukul 08.30 Wita. Apel gabungan ini dihadiri Kasi Lidpam Pomdam VI Mulawarman Kapten Cpm R. Gultom beserta 12 orang anggota, Komandan BKI D Deninteldam VI Mulawarman Kapten Inf Seno beserta 1 orang anggota dan tim liputan Pendam VI Mulawarman Letnan Dua Cke Bambang serta 2 orang anggota.
Pabanda Ning Sinteldam VI Mulawarman Mayor Kav Hakim menyampaikan, dalam giat patroli tersebut agar seluruh personel yang tergabung tetap mengedapankan tindakan persuasif dan mengutamakan faktor keamanan.
Baca Juga: NasDem dan PKS Sepakat Koalisi Hadapi Pilkada Balikpapan 2024, AHB: Tidak Ada Lagi Kotak Kosong
“Siapa pun dan kondisi apa pun nanti yang ditemukan di lapangan harus dilaporkan sesuai fakta yang ada,” ujar Mayor Kav Hakim saat memberikan arahan kepada personel saat apel gabungan.
Dikatakan, patroli tersebut merupakan kegiatan rutin yang dilakukan di kawasan pendukung Otorita IKN di sekitar daerah Sepaku dan Semoi guna mengantisipasi kemungkinan adanya kegiatan yang dapat menghambat pelaksanaan pembangunan di IKN.
Kendati giat patroli ini disertai cuaca hujan, tapi tidak menyurutkan personel TNI AD di jajaran Kodam VI Mulawarman ini surut. Seusai melaksanakan apel gabungan seluruh personel yang terlibat langsung tancap gas ke wilayah yang menjadi target, yakni di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Bukit Soeharto di kilometer 46 – 48 Kelurahan Bukit Merdeka, Kecamatan Samboja Barat, Kutai Kartanegara.
Tak ayal dengan waktu jarak tempuh sekitar 1 jam, tim gabungan mulai memasuki kawasan Tahura Bukit Soeharto di kilometer 46. Ditempat itu, tim menemukan lokasi galian tambang batu bara yang diduga ilegal.
Dilokasi itu tim menemukan 1 unit alat berat PC 200, 1 unit dum truk dan BBM ± 5 ton. Alat berat tersebut terindikasi baru memulai pekerjaan pembukaan lahan untuk mengeruk tambang batu bara. Namun sayangnya, di lokasi itu tidak ada aktivitas apapun karena dalam cuaca hujan.
Baca Juga: Bersiap Menjadi Kota Maju, Balikpapan Bakal Menggelar Event Health Conference & Expo 2024
Diketahui di lokasi tersebut merupakan lokasi lahan pertambangan yang dikelola oleh CV. Adi Putro dengan Ijin Usaha Pertambangan (IUP) sudah tidak berlaku sejak tahun 2018 lalu.
Selanjutnya tim gabungan melakukan pengamanan terhadap barang bukti dan berupaya melakukan pencarian terhadap pemilik alat berat maupun pekerja dilokasi tersebut untuk di mintai keterangan.
Masih dalam cuaca hujan, tim gabungan kembali melanjutkan penelusuran menuju ke lokasi Tahura Bukit Soeharto di kilometer 48. Namun setibanya di Tahura, tim tidak dapat melanjutkan penelusuran lebih dalam akibat cuaca hujan dan jalan yang tidak memungkinkan untuk dilalui.
Di lokasi Tahura tersebut hanya terlihat batu bara di dalam feet dan tidak ditemukan adanya alat berat. Namun terindikasi adanya kemungkinan kedatangan tim gabungan Kodam VI Mulawarman sudah bocor. Sehingga terjadi pemindahan alat berat sebelum tim gabungan tiba di lokasi. Hal itu terlihat dari jejak-jejak roda kendaraan yang ditinggalkan.
Pelaksanaan patroli kali ini bersamaan dengan turunnya hujan yang cukup deras. Sehingga mengakibatkan kurang maksimalnya penelusuran ke rute yang masuk ke daerah hutan, tim tidak dapat masuk terlalu dalam mencapai ke lokasi yang diduga terdapat kegiatan ilegal.
Dengan kondisi hujan tersebut, tim gabungan memutuskan untuk mengakhiri giat patroli dan kembali ke Mako Pomdam VI Mulawarman sekitar pukul 12.50 WITA.
Reporter : Fauzi
Editor: Amon
Publisher: Eka Putri













