SAMPANG, Sabtu (20/7) suaraindonesia-news.com – Berdiskusi dengan KH Muhammad Bin Mu’afi Zaini (Gus Mamak), anggota DPRD Jawa Timur dan Pengasuh Ponpes Besar Nazhatut Thullab Prajjan Camplong, yang saat ini maju menjadi Bacabup dalam Pilkada Sampang Tahun 2024, sangat menarik. Karena pasti ada wawasan ilmu yang kita dapatkan.
Saat menjadi nara sumber diacara serasehan bersama aktivis lingkungan, ada seorang aktivis lingkungan meminta masyarakat lebih bijak tentang sampah karena bisa dikelola dengan baik. Menerima saran tersebut, Gus Mamak mengungkap teori motivasi yang dilakukan pada ribuan santrinya di Ponpes Nazhatut Thullab, Prajjan Camplong, Sampang.
Menurutnya, ia belajar teori motivasi dari ribuan santrinya. Ternyata, motivasi setiap orang melakukan sesuatu itu banyak dan multi. Ada sebagian yang takut pada punishment atau hukuman pada seseorang karena tingkah lakunya bertentangan dengan aturan.
Ada juga sebagian karena mereka butuh reward. Juga sebagian ada yang membutuhkan pengakuan. Dan terakhir ada sebagian yang melakukan karena kesadaran diri sendiri.
“Reward ini terpecah lagi menjadi dua yaitu, reword yang berbasis benifid keuntungan atau manfaat yang diperoleh dan reward pengakuan,” jelasnya.
Tapi, dari semua itu pendekatan yang dilakukan harus secara holistik. Holistik attinya, cara pandang yang menyeluruh atau secara keseluruhan sebagai satu kesatuan.
Baca Juga: Gus Mamak Inginkan Pabrikan Tembakau dan Garam Ada di Kabupaten Sampang
“Menariknya, yang cenderung oportunis yaitu, aliran pemikiran yang menghendaki pemakaian kesempatan menguntungkan dengan sebaik–baiknya, demi diri sendiri, kelompok, atau suatu tujuan tertentu,” jelasnya.
Jadi berbicara sampah di Kabupaten Sampang sebenarnya bukan bencana. Salah satu contoh, ia punya santri di Pontianak Kalimantan Barat jadi pengepul sampah rumah tangga bekerjasama dengan Pemkot Pontianak.
“Hidupnya cukup bergelimang harta. Ia melakukan pengepulan sampah tanpa dana dari Pemkot setempat. Saya membayangkan, kalau Pemkot terlibat dan kemudian di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dikelola dengan baik ada potensi besar disitu. Kita bisa bicarakan ini nanti tentang penanganan sampah yang berkelanjutan,” ungkapnya.
Reporter: Nora
Editor: Amin
Publisher: Eka Putri