SUMENEP, Kamis (15/06/2023) suaraindonesia-news.com – Meski tercatat sebagai salah satu mahasiswa penerima Bidikmisi, Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP PGRI) Sumenep diduga menarik biaya sebesar Rp 450 ribu untuk seminar proposal (Sempro).
Hal itu mencuat beberapa jam yang lalu di salah satu platform media sosial. Diceritakan salah satu mahasiswa kepada media ini bahwa saat hendak mengikuti seminar proposal skripsi di STKIP PGRI Sumenep, dirinya dipungut biaya sebesar Rp 450 ribu.
Padahal, mahasiswa ini terdaftar sebagai salah satu penerima beasiswa Bidikmisi atau KIP.
“Gak ngerti juga. Kenapa bisa begitu,” ujarnya, meminta identitas dirahasiakan.
Dikonfirmasi terpisah, Ketua STKIP PGRI Sumenep, Dr. Asmoni mangatakan bahwa persoalan itu hanyalah kesalahan komunikasi saja.
“Saya sudah kroscek juga kepada Bapak Fauzi selaku bagian kemahasiswaan bahwa tidak ada yang membayar, karena anjuran pertemuan terakhir berlaku surut, dan bagi yang sudah terlanjur bayar akan dikembalikan,” ujarnya, saat dikonfirmasi media ini via Whats’App.
Pihaknya mangaku bahwa untuk penerima Bidikmisi atau KIP tidak harus membayar biaya seminar proposal (Sempro) yang Rp450 ribu tersebut.
Aturan itu, kata dia, hanya berlaku bagi mahasiswa yang tidak menerima Bidikmisi atau KIP.
Reporter : Ari
Editor : Wakid Maulana
Publisher : Nurul Anam
