Kota Batu, Suara Indonesia-News.Com – Aliansi Masyarakat Kota Batu ( AMKB) yang di dalamnya tergabung beberapa Lembaga Swadaya Masyarakat ( LSM) sangat menyesalkan pernyataan Humas Predator Fun Park ” Totok” dimedia sosial online tentang polemik dugaan lepasnya beberapa ekor buaya peliharaannya.
Menurutnya, apa yang di nyatakan kepada media adalah tidak benar dan tidak sesuai kenyataan. Karena, buaya yang ditangkap warga masyarakat memang berasal dari area tersebut, ” papar Gaib Sampurno Humas AMKB di kantornya beberapa saat lalu.
Pernyataan tersebut tidak benar, owner atau pemilik Predator Fun Park Paul Sastro Sendjojo merasa terbantu dengan temuan warga, koq malah Humasnya berkata lain, ” tandasnya.
Logika saja, berpuluh puluh tahun warga masyarakat tidak pernah tau bentuk fisik dari predator purba itu. Lalu, sejak adanya penangkaran buaya, kata dia, warga menemukan buaya yang berukuran hampir satu meter.
Tidak mungkin buaya muncul begitu saja, dan Totok ( humas) bicara kalau buaya dipenangkarangnnya tidak pernah lepas,
Selain itu dia ( totok) menuding LSM telah menjual buaya ke management PFP.
Kami, kata Gaib sangat menyesalkan tudingan itu, tudingan Humas PFP tersebut tidak benar, dan dia sengaja telah membunuh karakter LSM serta menuduh tanpa alasan yang jelas apalagi bukti tertulis, ” tegasnya.
LSM, kata dia, secara tidak langsung telah dicemarkan nama baiknya padahal menurut Gaib, penyerahan 2 ekor hewan tersebut langsung kepada Paul Sastro, LSM tidak meminta imbalan apa-apa dan Sasto juga mengakui bahwa buaya tersebut adalah milik PFP,” jelasnya. (kurniawan)













