BOGOR, Jumat (19/11/2021) suaraindonesia-news.com – Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) telah berjalan selama kurang lebih 3 bulan, kegiatan yang dilakukan oleh para mahasiswa himpunan profesi Resources and Environmental Economics Student Association (REESA) Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan (ESL) FEM IPB University tersebut bertujuan untuk membangun Desa binaan yang aktif dan mandiri dengan mengembangkan potensi yang ada sehingga dapat memberikan kontribusi kepada masyarakat Desa.
Desa yang menjadi binaan pada program PHP2D adalah Desa Cibanteng tepatnya di kampung Kebon Kopi yang merupakan desa lingkar kampus IPB Dramaga Bogor. Desa yang cukup bersih dan masih banyaknya lahan tidur yang belum dimanfaatkan dengan baik mendorong para mahasiswa Departemen ESL untuk melakukan program Cibanteng Hijau termasuk sosialisasi pengelolaan sampah salah satunya sampah organik untuk pembuatan pupuk cair dan padat, selain itu menjadikan lahan produktif untuk ketahanan pangan keluarga seperti pembuatan greenhouse dan pemanfaatan lahan untuk budidaya tanaman sehingga terbentuknya usaha tani berupa pembibitan kopi, sayuran dan juga budidaya jahe merah.
PHP2D yang diketuai oleh Aditya Handoyo, mahasiswa Departemen ESL bersama team masuk dalam 2 besar perwakilan dari IPB University sehingga mendapatkan kesempatan untuk dilakukan visitasi penjurian lomba tingkat nasional oleh reviewer dari luar IPB yaitu Bambang Kuncoro dan Lismatati Herlini.
Bambang menyampaikan bahwa program dari mahasiswa akan banyak ilmu yang diperoleh, mudah mudahan programnya bisa dilanjutkan dengan program yang lain seperti P3D, PKM, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Wirausaha dengan kategori Ormawa, Pembimbingan, Perguruan Tinggi, dan Desa.
“Akan ada penganugrahan Abdidaya Desa. Ini sudah masuk dalam 40 besar dari seluruh universitas se-Indonesia, semoga masuk 10 besar ditingkat nasional,” ungkapnya, Jumat (19/11/2021).
Rasa terima kasih atas kunjungan yang dilakukan disampaikan oleh Lurah Cibanteng.
“Semoga ilmu yang telah disampaikan bermanfaat dan dapat ditularkan kepada masyarakat. Kampung kebon kopi pun sesuai dengan namanya karena sudah menghasilkan komoditas kopi yang telah dibudidaya oleh warga,” ujarnya
Ketua Departemen ESL, Dr Ahyar Ismail turut menyampaikan pada visitasi dari pihak Dikti, harapannya jangan hanya awalnya saja program ini dijalankan tetapi sebaiknya berkelanjutan.
“Mudah – mudahan apa yang telah dilakukan oleh mahasiswa sesuai dengan program yang diarahkan oleh Dikti. Dari IPB ada 2 wakil untuk maju ketingkat nasional sehingga menjadi kebanggaan dari Departemen ESL untuk saling bersinergi dengan desa,” imbuhnya.
Dr Ahyar Ismail menyebut, kedepannya untuk pelaksanaan MBKM (kegiatan mahasiswa di luar kampus) dari banyaknya desa binaan lainnya.
“Desa ini memiliki kelebihan karena lokasinya dekat dengan kampus IPB Dramaga sehingga frekuensi pertemuan dan koordinasi akan lebih mudah. Semoga program ini bisa berkelanjutan dan juga melanjutkan aktivitas yang ada di desa,” pungkasnya.
Reporter : Iran G Hasibuan
Editor : Redaksi
Publisher : Syaiful