Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Teknologi

Libur Lebaran, PT GMM Bulog Jeda Produksi 7 Hari

Avatar of admin
×

Libur Lebaran, PT GMM Bulog Jeda Produksi 7 Hari

Sebarkan artikel ini
IMG 20170621 203308
**Keterngan FOTO : MENUMPUK : Sedikitnya 12.000 ton gula putih bersih produksi PT GMM Bulog tersimpan menumpuk rapi dalam gudang Bulog kompleks PG Blora di Desa Tinapan, Kecamatan Todanan, Lukman Suara Indonesia

BLORA, Rabu (21 Juni 2017) suaraindonesia.news.com – Sejak produksi awal per 1 Mei 2017, langsung menggenjot produksi dengan rata-rata 500 truk tebu perhari.

Pabrik gula (PG) Blora milik PT Gendhis Multi Manis Bulog akan off production (jeda produksi) selama tujuh hari, mulai 24 Juni 2017 hingga 30 Juni 2017.

“Kami off production tujuh hari, karyawan akan berlebaran, ini merujuk ketentuan nasional,” jelas Direktur Operasional (Dirops) PT GMM Bulog, Saldi Aldryn, Rabu (21/6).

Selama diambilalih Bulog, lanjut Saldi, PG Blora mencatat kinerja yang bagus dengan proses giling lancar, karena sejak prouduksi awal 1 Mei 2017, sudah memproduksi 12.000 ton gula putih bersih.

“Produksi gula putih di gudang kami sudah 12.000 ton lebih, ini nilainya sekitar Rp 150 miliar,” tambah Dirops PT GMM Bulog.

Jika dikembalikan ke wujud tebu, kata Saldi, produksi gula 12.000 ton lebih itu setara dengan sekitar 158.000 ton tebu.

Baca Juga :  Berkat Nawacita Presiden RI, Desa Lasara Siwalubanua Kini Teraliri Listrik

“Jika dihitung banyak truk, produksi gula putih itu sama dengan sekitar 22.430 truk,” papar Saldi Aldryn.

Tidak hanya mengejar porduksi, manajamen giling, dan alur pengiriman tebu petani ke PG yang berlokasi di kompleks Bentoko, Desa Tinapan, Kecamatan Todanan, Blora, kedepan terus dibenahi.

Contohnya, pasca Lebaran nanti sudah tidak ada lagi istilah petani jangkar atau semacamnya. Kebijakan ini dibuat agar tidak ada lagi rantai birokrasi yang mempersulit petani untuk setor tebu ke PG.

Selain itu, manajemen juga menata penyaluran surat perintah tebang angkut (SPTA) yang semuanya ditangani oleh PG, yakni untuk mengantisipai banyaknya kasus pemalsuan, dan ketidakadilan.

“Semua petani tebu adalah mitra PG, PT GMM adalah milik BUMN, jadi tidak ada lagi kelompok-kelompok petani,” tandasnya.

Dibeirtakan sebelumnya, setelah program cleaning (pembersihan mesin giling), proses giling tebu rakyat di PG itu tetap berjalan lancar.

Baca Juga :  Lebaran, Bakamla RI Kembali Amankan Kapal 'Bodong' Muat Penumpang Ilegal

Meski PG Blora memiliki kemampuan giling 6.000 Tcd (6.000 ton) tebu perharinya, namun hanya merealisasi giling sekitar 4.000 hingga 4.300 ton tebu perharinya.

“Mulai musim giling tahun ini, PT GMM Bulog memberlakukan progrma tebu fotlot, yakni tevbu yang masuk ke PG adalah tebu bersih agar kualkitas gula juga tetap bagus,” sambungnya.

PG Blora optimis, target produksi gula yang bersih dan segar sebanyak 45.000 ton bakal terealisasi. Meski demikian, PG berusaha tetap mempertahankan harga tebu petani Rp 60 perkilogram.

“Kami harus adil, dari 500 tuk tebu setiap hari masuk ke PG Blora, 200 truk tebu petani Blora, 150 truk tebu dari Sragen, Rembang dan petani sekitarnya 150 truk,” tukas dia. (Lukman)