ACEH TIMUR, Sabtu (11/01) suaraindonesia-news.com – Sejumlah Kecamatan di Kabupaten Aceh Utara dan Aceh Timur, persediaan pupuk subsidi di kios kios pengecer terjadi kekosongan, sementara petani sangat membutuhkan pemupukan sebelum dan pasca tanam.
Informasi yang diperoleh di beberapa petani di Aceh Utara seperti Kecamatan Langkahan, Jambo Aye, Baktia dan Baktia Barat petani kesulitan dalan mendapatkan pupuk, saat mau menebus di kios- kios pengecer pupuk tidak ada.
Dahlan, petani asal Langkahan mengaku dirinya beberapa kali mendatangi kios pengecer, akan tetapi informasi pupuk belum masuk dari distributor.
“Iya sudah beberapa kali menanyakan kepada pemilik kios tapi katanya pupuk belum tersedia,” ujar Dahlan.
Hal serupa juga di alami petani di beberapa kecamatan di Aceh Timur, seperti Kecamatan Nurussalam, Darul Aman, Pante Bidari dan Simpang Ulim, tak tertutup kemungkinan kekosongan pupuk terjadi di sejumlah kecamatan lainnya.
Muhammad, petani Kecamatan Nurussalam saat di hubungi media ini mengaku daerahnya juga tidak ada pupuk di kios pengecer.
“Kalau berharap pupuk subsidi dari Pemerintah, ujung ujung tetap kecewa, saat kita butuh pupuk untuk digunakan sebelum dan sesudah penanaman padi, akan tetapi pupuk tidak ada, kalau saat tidak di butuhkan lagi pupuk di paksa untuk tebus,” kata Muhammad.
Tanggapi kerap terjadinya kekosongan pupuk saat dibutuhkan oleh petani, Ketua Gerakan Rakyat Aceh Membangun (GRAM) Azhar, menilai PT PIM (Pupuk Iskandar Muda) yang ditunjuk oleh Pemerintah gagal menjaga kebutuhan pupuk petani.
“PT PIM tidak becus dalam mengelola dan mendistribusikan pupuk sesuai kebutuhan petani, seharus nya PT PIM harus fokus dan serius dalam penanganan pupuk untuk para petani,” ctuding Azhar.
Persoalan kelangkaan pupuk serta harga di jual oleh kios kios pengecer di atas HET terjadi setiap tahun atau saat musim tanam, kondisi tersebut sudah menjadi momok bagi petani di Aceh,
“PT PIM terkesan abaikan nasib petani, karena terjadi setiap masa tanam padi, bukan hanya kelangkaan, harga tebus pun melambung,” tandas Azhar.
Kementrian yang berwenang perlu mengkaji ulang dan evaluasi terhadap managemen PT PIM, yang nilai tidak mampu menjaga kebutuhan petani, karena berdampak buruk terhasil produksivitas petani ditengah upaya pemerintah untuk menggalakkan ketahanan pangan dan swasembada beras.
“Kita minta kementrian terkait dan PT Pupuk Indonesia (PI) untuk evaluasi kinerja dan management PT PIM,” pungkas Azhar.
Aziz Bidang Pemasaran PT PIM saat dikonfirmasi media ini menjelaskan stok pupuk tersedia di beberapa kios, serta sedang dilakukan distribusi ke kios pengecer.
“Secara admistrasi stock di beberapa kios masih ada, dan sebagian lagi sekarang sedang pendistribusian pupuk ke kios pengecer oleh Distributor,” jelas Aziz.