JEMBER, Selasa (9/7/2019) suaraindonesia-news.com – Sebanyak 450 prajurit Batalyon Infanteri Raider 509/ Balawara Yudha mendapatkan pembinaan mental dari Dinas Pembinaan Mental Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (Disbintalad). Mereka digembleng supaya memiliki mental kuat dan tangguh menjelang penugasan pengamanan perbatasan (Pamtas) Republik Indonesia – Papua New Guinea.
Kasubtalidjuang Disbintalad, Kolonel Infanteri Ardi Kartono mengatakan, pembinaan mental merupakan proses yang sangat penting bagi para prajurit dalam melaksanakan tugas menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Untuk membentuk prajurit agar memiliki mental yang tangguh. Mental yang tangguh itu adalah prajurit yang beriman dan bertakwa, berjiwa nasionalis, dan militan. Penugasan ke Papua ini adalah tugas mulia dalam rangka mempertahankan, menjaga keutuhan NKRI,” terang Kolonel Ardi Kartono usai menggembleng mental ratusan prajurit Raider 509, di Aula Serbaguna Mayonif Raider 509, Selasa (9/7) pagi.
Selain menjaga wilayah perbatasan, prajurit juga mempunyai misi pemberdayaan masyarakat setempat.
“Pembinaan masyarakat supaya mereka tidak tertinggal dari daerah-daerah lainnya, nah ini lah daripada tujuan penugasan para prajurit sehingga diharapkan dengan pembinaan mental ini mereka memiliki tekad yang kuat, semangat yang membaja kemudian semangat keikhlasan berdasarkan nilai-nilai keagamaannya masing-masing sehingga dia bisa menjaga kedaulatan NKRI di wilayah perbatasan,” tambah Kolonel Ardi.
Lebih rinci, Komandan Yonif Raider 509/ BY, Letkol Inf. Wira Muharromah menjelaskan, ratusan prajurit Raider 509 ini akan menjalankan tugas Pamtas RI-PNG pada bulan agustus 2019 mendatang, selama 9 bulan ke depan. Mereka akan menggantikan Satgas Pamtas prajurit Batalyon Infanteri 725 Woroagi yang berjaga di sektor utara meliputi wilayah Kabupaten Keerom dan Kabupaten Pegunungan Bintang.
“Tugas pokoknya di antaranya mencegah adanya pelintas batas illegal, warga negara PNG yang tidak memiliki dokumen yang lengkap masuk ke wilayan Indonesia. Kedua adalah maraknya aktifitas illegal seperti pemotongan kayu secara illegal, hasil alam maupun bahan makanan pokok sehari-hari. Ketiga di sana marak narkoba,” terang Letkol Inf. Wira Muharromah.
Lebih lanjut, Wira menerangkan bahwa menurut pengamatannya di wilayah PNG terdapat banyak sekali lahan yang ditanami ganja serta marak narkoba, sehingga potensi ancaman tersebut juga menjadi perhatian khusus bagi satuannya dalam menjaga wilayah perbatasan.
“Perbatasan RI-PNG ini panjang dan luas, tidak ada pagarnya. Pagarnya ya jalan tikus itu, sehingga dengan keberadaan pos yang minimal ini dapat mengoptimalkan memberdayakan masyarakat. Masyarakat menjadi mata dan telinga kita, masyarakat memberitahu kepada kita. Itulah kenapa kita harus dekat dengan masyarakat dan menjamin masyarakat kita tetap merah-putih,” tegasnya.
Selain Kolonel Infanteri Ardi Kartono, ratusan prajurit Raider 509 juga digembleng mentalnya oleh Kabintal Kostrad, Kolonel Infanteri Joko Maryanto. Hadir juga dalam acara tersebut, Kasbrigif Raider 9 Kostrad, Letkol Inf. Rudianto.
Reporter : Guntur Rahmatullah
Editor : Amin
Publisher : Mariska