ACEH UTARA, Minggu (03/09/2023) suaraindonesia-news.com – Penjabat Bupati Aceh Utara Mahyuzar, menghadiri peresmian pompanisasi di lima desa di Gampong Leubok Tuwe Kecamatan Meurah Mulia, Minggu (03/09/23).
Pompanisasi itu dimaksudkan untuk penyediaan air ke areal persawahan di lima Gampong (desa) dalam Kecamatan Meurah Mulia, yakni Gampong Pulo Blang, Beuringen, Leubok Tuwe, Ujong Kuta Batee dan Teungoh Kuta Batee, dengan luas areal sekitar 174 hektar. Sekaligus menjawab polemik ditengah-tengah masyarakat petani setempat yang telah mengalami kekeringan sejak 3 tahun terakhir, sejak pembangunan bendungan raksasa tersebut beberapa tahun lalu.
Kawasan ini sebelumnya diairi dengan jaringan irigasi dari Bendung Krueng Pase. Akan tetapi saat ini Bendung Krueng Pase sedang dalam penyelesaian pembangunannya, sehingga untuk kebutuhan pengairan harus ditopang dengan sistem pompanisasi.
Baca Juga: Sindikat Narkoba Bermodus Paket Ikan Asin Dibekuk Polres Aceh Utara
Mahyuzar turut hadir mendampingi Anggota DPR RI asal Aceh dari Komisi VI yaitu Muslim, didampingi oleh Plt Kadis PUPR Aceh Utara Ir Jaffar, Camat Meurah Mulia Andree Prayudha, pejabat dari Dinas Pertanian dan Pangan, pejabat dari PT PLN Lhokseumawe, Bank Aceh Lhokseumawe, Muspika Meurah Mulia,serta tokoh masyarakat dan alim ulama Kecamatan Meurah Mulia.
Ketua Kelompok Petani Pemakai Pompanisasi Lima Desa Leubok Tuwe, Yusriadi, mengatakan areal sawah yang akan dialiri pompanisasi ini mencapai 174 hektar. Pihaknya menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya atas bantuan dan perhatian semua pihak, terutama jajaran Pemkab Aceh Utara di bawah kepemimpinan Pj Bupati Mahyuzar, sehingga masyarakat lima gampong telah dapat menikmati pengairan untuk penyediaan air sawah dan bisa segera memulai musim tanam padi tahun ini.
“Sudah tiga tahun masyarakat kami tidak bisa turun ke sawah karena belum selesainya pembangunan bendung Krueng Pase. Alhamdulillah pada hari kita meresmikan pengoperasian pompanisasi untuk kebutuhan masyarakat tani, untuk itu kami sangat berterimakasih kepada Bapak Pj Bupati dan semua pihak yang telah ikut membantu sehingga terwujudnya bangunan pompanisasi ini,” ungkap Yusriadi.
Baca Juga: Siaga Pemilu Serentak 2024, Polres Aceh Utara Periksa Ranmor Dinas
Pompanisasi ini merupakan bantuan dari berbagai pihak, nantinya akan dikelola bersama di bawah Kelompok Petani, dan bekerjasama dengan BUMdes gampong-gampong terkait.
“Kekompakan masyarakat sangat kita harapkan, hendaknya dapat selalu ditumbuhkan di tengah-tengah masyarakat, jika ada masalah kita duduk bersama kita cari solusi dan jalan keluar, sehingga dapat membawa manfaat dan kemaslahatan ke dalam masyarakat,” ungkap Mahyuzar.
Dia menambahkan bahwa persoalan lambannya penyelesaian bendung Krueng Pase sudah menjadi konsumsi publik, bahkan di level Pemerintah Daerah sudah dilakukan berbagai upaya guna mencari solusi terbaik yang tidak merugikan masyarakat tani. Karena proyek ini ditangani oleh Pemerintah Pusat di bawah Kementerian PUPR, tentu Pemerintah Daerah tidak bisa melakukan hal hal yang di luar daripada kewenangan.
Begitupun, kata Mahyuzar, dalam masa kepemimpinannya di Aceh Utara pihaknya secara khusus telah menjumpai para pihak untuk mencari solusi pengairan sementara bagi areal sawah petani, termasuk dengan pola pompanisasi. Di antaranya dengan menjumpai pejabat SNVT Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera I di Banda Aceh, juga dengan Inspektur Jenderal di Kementerian PUPR di Jakarta.
“Mereka semua sepakat untuk membantu petani sebagai solusi sementara dalam masa penyelesaian pembangunan bendung Krueng Pase, Alhamdulillah salah satunya yang sudah kita resmikan pada hari ini yaitu pompanisasi untuk lima gampong. Untuk areal sawah ke gampong gampong lainnya juga sedang ditangani, sehingga tersedia air untuk areal persawahan,” tegasnya.
Prosesi peresmian pompanisasi ini ditandai dengan pelaksanaan peusijuek oleh ulama setempat Abi Bayu (Tgk HM Husen) dan oleh Pj Bupati Mahyuzar.
“InsyaAllah dengan doa dari kita semua, pelaksanaan pompanisasi dan pengairan ke sawah di lima gampong ini akan berjalan lancar, dan yang lebih penting kita sangat mengharapkan agar pembangunan bendung Krueng Pase ini dapat segera selesai,” ungkap Abi Bayu.
Baca Juga: Cerita TKW Aceh Timur Tertahan Majikan di Saudi Arabia Sampai Dapat Pertolongan dari Akhyar Kamil
Usai melakukan peusijuek dan meresmikan pengoperasian pompanisasi di Gampong Leubok Tuwe, Pj Bupati Mahyuzar dan rombongan kemudian melakukan silaturahmi dengan mengunjungi Dayah Darul Mustarikh pimpinan Abi Bayu di Gampong Baroh Kuta Batee Kecamatan Meurah Mulia.
Pada saat bersamaan sedang berlangsung pengajian majlis taqlim rutin ibu-ibu jamaah tetap Dayah tersebut. Mereka berasal dari beberapa kecamatan dalam Kabupaten Aceh Utara.
Di hadapan jamaah, Pj Bupati Mahyuzar menyampaikan apresiasi kepada ibu-ibu yang menggiatkan diri dalam jamaah majlis taqlim. Mahyuzar juga memperkenalkan dirinya sebagai penjabat Bupati Aceh Utara yang ditugaskan oleh Pemerintah Pusat untuk memimpin daerah ini selama satu tahun.
Reporter : Efendi Noerdin
Editor: Wakid Maulana
Publisher: Nurul Anam