Surabaya, 13/8/2016 (Suaraindonesia-news.com) – Meroketnya harga bibit bawang merah inpor dalam beberapa pekan terakhir menurut ketua Barisan Relawan Jokowi Presiden (BARA JP) Sumenep, Madura, Jawa Timur disinyalir merupakan ulah para mafia.
Hal ini dinyatakan oleh Ketua BARA JP Sumenep Asmuni saat ngopi bareng di salah satu kafe Sumenep, Jumaat (12/8/2016) malam.
“Kalau harga bibit bawang merah inpor melambung tinggi berarti ada permainan para mafia,” kata Asmuni.
Menurutnya ada keterlibatan banyak pihak salah satunya bulog, dan ini harus dilakukan penelusuran untuk mengusut para mafia.
“Kalau harga naik harus diusut, terutama oleh Direktur Kementan Bibit Ir, Sri Wijayanti Yusup M.Agr.Sc,” tegasnya.
Dikatakan Asmuni, bibit bawang merah inpor sudah pasti dijadikan bancakan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab di lingkungan bulog dan mitra bulog dengan mempermainkan harga.
“ini temuan dari tim investigasi Bara JP Sumenep di beberapa petani yang ada di daerah jawa timur, di antaranya di Kabupaten Kediri dan Nganjuk,” ujarnya.
Lanjut Asmuni, pihaknya sempat berbincang-bincang langsung dengan salah satu Petani di daerah kabupaten kediri yang mengaku, bahwa dirinya membeli bawang merah Impor kepada Bulog dari Philipina seharga 56.000/kg, kemudian dikediri mencapai 62.000/kg.
Sementara menurut Direktur Kementan Bibit Ir, Sri Wijayanti Yusup M.Agr.Sc Saat dikomfirmasi melalui sambungan WhatApp (WA) nya mengatakan, harga jual bibit bawang merah inpor tidak lebih dari 30 rb/kg.
“Setahu kami harga jual tdk lebih dari 30 rb/kg,” katanya melalui balasan WhatApp (WA) nya.
Menurutnya, ijin inpor diberikan kepada bulog sesuai permintaan bulog sebanyak 2.000 ton, hanya saja baru terealisasi 400 ton. Tukasnya. (Zaini).