Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Berita UtamaHukumPolitik

GeMPAR Tuding Panwaslih Aceh Timur Lakukan Intervensi Panwascam terkait Pelanggaran Pilkada

Avatar of admin
×

GeMPAR Tuding Panwaslih Aceh Timur Lakukan Intervensi Panwascam terkait Pelanggaran Pilkada

Sebarkan artikel ini
IMG 20241209 205822
Foto: Ketua GemPAR , Auzir Fahlevi, SH.

ACEH TIMUR, Selasa (09/12) suaraindonesia-news.com – Gerakan Masyarakat Partisipasi Rakyat (GeMPAR) Aceh melayangkan tudingan serius terhadap Panwaslih Kabupaten Aceh Timur. Ketua GeMPAR, Auzir Fahlevi, menuding adanya intervensi Panwaslih terhadap Panwascam di Kecamatan Simpang Ulim, Pante Bidari, dan Madat terkait laporan dugaan pelanggaran Pilkada yang diajukan oleh pasangan calon (Paslon) 01, Sulaiman Tole dan Abdul Hamid Apong.

Auzir mengungkapkan bahwa sejumlah oknum Panwaslih Aceh Timur diduga menunjukkan keberpihakan terhadap paslon tertentu dengan mencoba mengabaikan laporan Paslon 01 melalui dalih batas waktu dan ketidaklengkapan unsur materiil.

“Kami yang mendampingi laporan ini merasa heran dengan kerja Panwaslih Aceh Timur. Mereka justru membenturkan Panwascam dengan pelapor, seolah ingin lepas tangan. Padahal, Panwascam bekerja sebagai bagian dari Panwaslih secara kelembagaan,” ujar Auzir dalam rilis persnya, Senin (09/12).

Ia menilai Panwaslih Aceh Timur seharusnya memberikan pendampingan kepada Panwascam agar laporan pelanggaran Pilkada bisa ditelaah sesuai regulasi. Auzir merujuk pada Perbawaslu Nomor 9 Tahun 2024 yang mengatur tentang prosedur penanganan pelanggaran Pilkada.

“Kami mendesak Panwaslih Aceh Timur untuk bersikap netral, independen, dan tidak terkontaminasi pengaruh politik. Semua laporan harus ditindaklanjuti tanpa diskriminasi dan sesuai aturan,” tegas Auzir, yang juga berprofesi sebagai pengacara muda.

Lebih lanjut, Auzir mengklaim memiliki bukti berupa rekaman percakapan yang menunjukkan adanya dugaan intervensi oleh oknum Panwaslih terhadap anggota Panwascam.

“Kami menduga kuat ada kepentingan terselubung antara oknum Panwaslih dengan paslon tertentu,” imbuhnya.

Ketua Panwaslih Aceh Timur, Musliadi, ketika diminta tanggapan mengenai tudingan ini, memilih bungkam dan tidak memberikan pernyataan.