Laporan: Cyriakus Kiik
BETUN, Jumat (9/6/2017), suaraindonesia-news.com – Dua pimpinan Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) di lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malaka Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), tadi siang, meninjau lokasi penanaman bawang merah di Desa Fafoe Kecamatan Malaka Barat.
Kedua pimpinan OPD itu adalah Kepala Dinas (Kadis) Tanaman Hortikultura dan Perkebunan Yustinus Nahak, dan Kadis Ketahanan Pangan dan Kemaritiman Yohanes Bernando Seran. Turut hadir Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan dan Kemaritiman Herman Klau, Kepala Desa Fafoe Yosef Seran Klau dan sejumlah petugas lapangan.
Untuk sampai di lokasi penanaman bawang milik warga Desa Fafoe, Kadis Yustinus dan Bernando tidak peduli hujan. Jalanan berlumpur juga dilewati. Genangan air di badan jalan setinggi lutut orang dewasa tidak dihiraukan.
Di lokasi, Kades Fafoe Yosef Seran Klau sudah menunggu. Kepada Kadis Yustinus dan Bernando, Kades Yosef menjelaskan tentang lahan yang sudah ditanami bawang merah.
“Saya ini dasarnya petani. Kami akan manfaatkan betul-betul 20 hektar lahan ini untuk tanam bawang”, kata Kades Yosef.
Kadis Tanaman Hortikultura dan Perkebunan Yustinus mengapresiasi lahan yang sudah disiapkan Kades Yosef bersama warganya.
“Kita memulai dari Fafoe. Masa jaya Fafoe sebagai desa bawang akan terulang kembali”, harap Kadis Yustinus.
Yustinus kemudian bercerita tentang masa kecilnya yang akrab dengan bawang Fafoe.
“Omong tentang bawang di Malaka, yang dikenal luas adalah bawang Fafoe”, kisah Yustinus.
Kadis Ketahanan Pangan dan Kemaritiman Bernando bercita-cita menjadikan Malaka sebagai lumbung bawang terutama di daratan Timor dan beberapa distrik negara Timor Leste yang berbatasan langsung Indonesia seperti Distrik Bobonaro, Ambeno dan Covalima.
Penanaman bawang merah varietas Bima-Brebes ini berlokasi di Desa Fafoe 20 hektar, Umatoos 20 hektar dan Oan Mane 10 hektar.
