Reporter : Aris
Pati, suaraindonesia-news.com – Dinas Peternakan Kabupaten Pati diduga memberi bantuan hibah Sapi ke kelompok ternak fiktif berinisial (L) Kepala Dusun di Dukuh Beran, Desa Tambaharjo, Pati, Jawa Tengah pada tahun 2014.
Hal ini terbongkar ketika pegawai Distanak Setyo Widodo mendatangi penerima untuk mengambil foto Sapi bantuan tersebut sebagai bukti laporan. Sayangnya Sapi bantuan Distanak tersebut tidak ada, yang akhirnya Setyo Widodo diajak L yang menjabat sebagai Kepala Dusun sebagai penerima mengambil foto Sapi milik tetangganya.
Dari situ sekelompok warga diantara Sutarno dan Mentuk yang kebetulan anggota LSM mendatangi pemilik sapi yang mau di foto oleh pegawai Distanak. Saat pemilik Sapi tersebut ditanya oleh Sutarno mengungkapkan bahwa Sapi difoto untuk diajukan lomba. Tetapi Sutarno tidak percaya begitu saja, akhirnya menghadang Setyo Widodo pegawai Distanak ditengah Jalan. Sutarno melontarkan pertanyaan apa benar mau ada lomba. Sebelum Setyo Widodo menjawab, pegawai Distanak seorang perempuan yang diajak Setyo Widodo keceplosan biara, mengatakan kalau sapi yang difoto bukan untuk lomba tetapi untuk laporan pertanggungjawaban karena sudah menerima bantuan.
Kemudian Sutarno dan teman-teman melanjutkan laporan ke Kepala Distanak Mochtar Efendi. Saat diruang kerja Kepala Distanak terjadi adu argumen antara Sutarno dan kawan-kawan dengan Kepala Dinas. Karena Kepala Dinas menutupi bantuan hibah tersebut dan membenarkan kalau mau ada lomba, tetapi Sutarno dan teman-teman tetap komitmen atas keterangan salah satu pegawai Distanak yang sempat keceplosan.
Kemudian Sutarno bersama yang lain diminta bertemu Setyo Widodo yang sudah menunggu didepan halaman Kantor Distanak.
Sutarno bersama lainnya setelah menemui Setyo Widodo, dalam percakapan Setyo Widodo membenarkan kalau foto yang diambilnya untuk laporan pertanggungjawaban sebagai penerima hibah bantuan sapi. Tetapi sambil memohon-mohon Setyo Widodo meminta hal tersebut tidak usah diperpanjang. Dan menawari Sutarno dan yang lainnya agar membuat proposal pengajuan bantuan hibah, dan berjanji nanti akan dibantu sebagai balasan tidak memperpanjang kasus tersebut.
Sayangnya Sutarno menolak tawaran tersebut, hanya minta agar berhati-hati dalam memberi bantuan kepada masyarakat supaya tepat sasaran.
Setelah kejadian tersebut hingga saat ini Kepala Distanak membisu dan tidak ada tindak lanjut atas laporan Sutarno dan teman-temannya.