ACEH UTARA, Selasa (26/03/2024) suaraindonesia-news.com – Sejumlah warga Desa Ulee Gle, Kecamatan Tanah Jambo Aye, keberatan atas realisasi kegiatan perkerasan jalan bersumber dari pembiayaan Dana Desa tahun 2023.
Keberatan masyarakat dikarenakan adanya kejanggalan pada program kegiatan perkerasan jalan yang dialokasikan pada tahun 2023, sementara jalan tersebut baru dikerjakan pada 18 maret 2024. Selain itu judul kegiatan Jalan Usaha Tani (JUT), namun lokasi pekerjaan dikerjakan pada jalan lintas Kecamatan, yang seharus nya program tersebut untuk pembangunan akses jalan produksi hasil pertanian.
Ridwan yang merupakan Sekdes Desa setempat mengungkapkan kegiatan JUT dengan pagu anggaran Rp 156 juta sumber DD 2023 tersebut, menduga potensi mark up anggaran yang berpotensi kerugian uang desa puluhan juta rupiah.
“Dugaan mark up anggaran, di estimasi dari jumlah material yang di gunakan sebanyak 89 Dumtruk dengan harga Rp 600,000 per damtruk, dengan muatan 4 kubit. Harga tersebut dinilai terlalu mahal bila dibanding harga tasirtu rata-rata berkisar 400-450,000 per dumtruk, jelas terjadi kelebihan harga mencapai Rp. 150 ribu per dumtruk, apalagi harga barang dan jasa telah ditetapkan harga standart Daerah,” tutur Ridwan.
Selanjutnya Ridwan memperkirakan, jika pun dihitung dengan harga 600,000 per dumtruk, bila dikalikan 89 dumctruk, total biaya hanya berkisar 53 juta.
Baca Juga: Akibat Banjir Bandang dan Tanah Longsor, Kecamatan Cipongkor Bandung Barat Berduka
“Bila di hitung hitung, tidak sesuai dengan realisasi, setelah ditambah biaya sewa alat berat greder dan kompact selama 1 hari, tentu cukup banyak kelebihan anggaran,” jelasnya.
“Biaya sewa alat berat di RAB selama 4 hari, akan tetapi di lapangan penggunaan alat berat hanya satu hari,” sebutnya.
Warga lainnya juga mengungkapkan pasca pelaksanaan, Keuchik bagikan uang kepada perangkat desa sebesar rp.10 juta, masing-masing diberikan 500 ribu.
“Kami menduga uang yang dibagikan kepada sejumlah perangkat desa, berasal dari uang keuntungan pekerjaan JUT tersebut, mana mungkin berasal dari uang pribadi,” celoteh warga tersebut yang tak mau disebut namanya.
Amatan sejumlah awak media, selasa (26/03) lokasi pekerjaan JUT berada di jalan lintas antar Desa bahkan jalan tersebut menghubungkan Kecamatan Tanah Jambo Aye dengan Kecamatan lainnya.
Ditemani beberapa warga, kondisi jalan pasca realisasi tampak tingkat ketebalan sangat tipis hanya berkisar 10 cm, bahkan banyak tumbuh rumput di atas tanah timbunan jalan, walaupun baru selesai beberapa hari dikerjakan.
Keuchik Ulee Glee, Usman, saat di konfirmasi media ini terkait tudingan masyarakat pekerjaan JUT tersebut, hanya membalas dalam bahasa Aceh bahwa pekerjaan sudah selesai
“Jalan kalheuh, nyan masalah pribadi” (jalan sudah selesai, itu masalah pribadi),” jawabnya singkat via WhatsApp.
Reporter: Masri
Editor: Amin
Publisher: Eka Putri