DELI SERDANG, Rabu, (03/08/2022) suaraindonesia-news.com – Pasien berinisial PR (38) mengaku kecewa terhadap pelayanan di Rumah Sakit Grand Medistra yang terletak di Jalan Raya Medan-Lubuk Pakam, KM 25 nomor 66 Kelurahan Petapahan, Kecamatan Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
Hal ini diutarakan PR kepada Wartawan saat ia batal dioperasi sesuai jadwal yang dijanjikan dengan dalih pihak rumah sakit mengatakan ruangan operasi penuh, pada Rabu, (03/08/2022).
PR menuturkan, ia masuk Rumah Sakit Grand Medistra pada hari ini didampingi suaminya, dengan tujuan untuk berobat ke dokter gigi bedah mulut.
Lebih lanjut, PR mengatajan jika kedatangannya ke Rumah Sakit Grand Medistra bukan kali ini saja. Sebelumnya, pada hari Rabu, (27/07/2022) minggu lalu ia juga telah berobat ke rumah sakit ini.
Pada saat itu, PR diterima oleh pihak rumah sakit dan mendaftar sebagai pasien baru dengan mengurus kartu berobat.
Setelah itu, ibu yang berdomisili di Tanjung Morawa ini menuju dokter bagian gigi bedah mulut dan bertemu dengan dokter bedah mulut yang diketahui berinisial drg. HR.
“Saya sudah mengikuti arahan dari suster yang ada di ruangan dokter tersebut, termasuk saya disuruh foto dibagian Radiologi di Grand Medistra itu,” ucapnya.
Masih kata wanita yang berprofesi sebagai guru di sekolah swasta ini mengatakan, setelah difoto dokter tersebut menyarankan untuk mencabut gigi dibagian ujung dengan cara dioperasi.
“Ada dua gigi sebelah kiri dan yang kanan bawah kata dokter kepada saya, awalnya saya berharap ada solusi lain mengatasi sakit gigi saya ini selain dioperasi, namun dokter mengatakan harus dilakukan operasi,” terangnya.
Namun, kata dia, ternyata operasi tersebut gagal dilakukan oleh pihak rumah sakit.
“Tapi malah dijanjikan lagi hari Senin nanti,” ucapnya lagi dengan nada kesal.
Kekecewaan PR bukan tanpa alasan, menurutnya ia sudah mengurus cuti dari pekerjaannya sesuai jadwal operasi yang dijanjikan pihak rumah sakit.
“Saya sudah urus cuti tadi dikerjaan saya selama 2 hari kedepan, uda saya bilang juga sama dokternya begitu, tapi alasannya ruang operasinya sudah penuh,” imbuhnya.
“Hari Senin nanti malah disuruhnya saya kembali lagi, macam main-main aja dokternya melayani saya, apa lantaran saya pakai BPJS, bukan yang umum makanya kayak gini pelayanannya,” keluh ibu dari tiga orang anak ini.
Bahkan, ia mengaku jika dirinya ditakut-takuti oleh dokter tersebut.
“Ucapannya kayak nakut-nakutin saya, nanti setelah operasi mulut ibu terasa kebas sampai sekitar enam bulan, ngapain dokternya ngomong-ngomong begitu buat saya semakin takut aja mau dioperasi, apalagi ini sampai ditunda gini,” akuinya.
“Saya uda gak mau kemari malas saya ketemu dokternya itu lagi, biar aja saya uda tanda tangan berkas-berkas itu uda gak enak pelayanannya saya dapat hari ini,” tegasnya.
Sementara itu, Humas Rumah Sakit Grand Medistra Lubuk Pakam, Emra Sinaga saat dikonfirmasi media menanggapi hal tersebut dengan santai saat ditanya soal kekecewaan atas pelayanan rumah sakit.
“Nanti saya coba tanyakan kepada perawatnya bagaimana kronologinya,” ucap Emra Sinaga memalui selulernya.
Reporter : M. Habil Syah
Editor : Nurul Anam
Publisher : M Hendra E