Laporan: Cyriakus Kiik
BETUN, Jumat (9/6/2017) suaraindonesia-news.com – Bawang merah varietas Bima-Brebes dipilih menjadi bibit unggulan Program Revolusi Pertanian Malaka (RPM) era kepemimpinan Bupati-Wakil Bupati Malaka dr Stefanus Bria Seran, MPH-Drs Daniel Asa, saat ini.
Untuk kegiatannya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malaka menetapkan tiga desa di wilayah Kecamatan Malaka Barat sebagai desa contoh pembudi-dayaan bawang merah Bima-Brebes, yakni Desa Fafoe, Umatoos dan Oan Mane.
Kepala Dinas Tanaman Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Malaka Yustinus Nahak kepada suaraindonesia-news.com saat memantau persiapan lahan penanaman bawang Bima-Brebes di Desa Fafoe, Jumat (09/06/2017) tadi siang, menjelaskan, Desa Fafoe, Umatoos dan Oan Mane sejak dulu terkenal dengan bawang. Tetapi, sejak bencana banjir besar Sungai Benenai pada 2000, bawang yang membuat besar nama tiga desa itu hilang.
“Bawang tidak ada lagi. Desa Fafoe, Umatoos dan Oan Mane yang terkenal karena bawang, hilang. Sekarang baru ada lagi. Masa lalu masyarakat di sini pasti kembali lagi karena pemerintah daerah sangat mendukung melalui program Revolusi Pertanian”, kata Yustinus.
Yustinus yang mantan Camat Malaka Barat itu menilai bawang merah varietas hasil perkawinan bawang merah Bima dan Brebes ini cocok untuk lahan pertanian di Kabupaten Malaka. Alasannya, bawang merah Bima-Brebes produksinya tinggi. Tanah Malaka juga berpasir dan sudah diteliti tim pakar program RPM.
“Varietas bawangnya cocok untuk tanah seperti Malaka”, tukas Yustinus.
Kepala Desa Fafoe Yosef Seran Klau mengaku sangat berterimakah kepada Pemkab Malaka. Sebab, di masa jabatan periode ketiga kali inilah baru dia mendatang bantuan pemerintah besar sekali berupa tanaman bawang.
Untuk wilayahnya, Kades Yosef optimis berhasil. Sebab, hal menanam bawang sudah menjadi bagian dari hidup masyarakat desanya.
“Saya selalu mendorong masyarakat untuk hal-hal positif termasuk menanam bawang ini. Sebab, ini sangat bermanfaat bagi masyarakat. Selain untuk dikonsumsi dalam rumah, bisa dijual untuk kebutuhan pendidikan anak sekolah”, kata Yosef.
Di desa Fafoe,, Pemkab Malaka menjatahkan lahan tanaman bawang merah seluas 20 hektar. Sedangkan dua desa lainnya, yakni Desa Umatoos dan Oan Mane, masing-masing mendapat 20 hektar dan 10 hektar.
Dalam kunjungan ini, Kadis Yustinus bersama-sama dengan Kadis Ketahanan Pangan dan Kemaritiman Kabupaten Malaka Yohanes Bernando Seran, Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan dan Kemaritiman Herman Klau, Kepala Desa Fafoe Yosef Seran Klau dan sejumlah petugas lapangan.
Di lapangan, terlihat sebagian besar lahan sudah ditanami bawang. Selebihnya baru disiapkan karena cuaca yang kurang bersahabat beberapa hari terakhir ini.


									










