JAKARTA, Minggu (02/02) suaraindonesia-news.com – Asosiasi Industri Kayu Kota Hita Jepang memberi kesempatan kerja bagi Warga Negara Indonesia (WNI), sebagai upaya meningkatkan lapangan kerja dari tenaga luar negeri.
Kesempatan itu dibuka dalam menghadapi kondisi kekurangan tenaga kerja yang sangat serius. Sehingga manajemen perlu mengadakan sosialisasi dan diskusi dengan mengundang warga Indonesia yang sedang membutuhkan pekerjaan.
Industri kayu Kota Hita, yang terkenal dengan kayu cedar hita, akan memberikan ketrampilan khusus yang diakui Jepang kepada orang asing yang bergabung.
Manajemen telah mengundang tiga warga Indonesia, yang disebut sebagai pertemuan pertukaran, untuk mendengarkan dan membahas pendapat mereka dengan asosiasi dan pihak lain.
Ketiga orang itu merupakan lulusan Universitas Indonesia dan memperkenalkan diri dengan menggunakan bahasa Jepang yang fasih.
Beberapa pertanyaan pun diberikan, antar lain seberapa besar penghasilan yang hendak diperoleh, berapa lama ingin tinggal di Jepang dan yang ingin dilakukan setelahnya.
Tiga orang itupun menjawab, rata-rata gaji bulanan untuk lulusan universitas di Indonesia adalah 30.000 Yen. Tetapi setidaknya, 15.000 Yen dinilainya cukup.
“Dan setelah bekerja di Jepang selama lebih dari 10 tahun dan memperoleh ketrampilan pengolahan kayu, saya ingin kembali ke Jepang dan memulai sebuah perusahaan”, kata salah seorang dari mereka mengungkapkan mimpinya itu, Minggu (02/02/25).
Menurut serikat pekerja, industri kayu di Kota Hita mengalami kekurangan tenaga kerja. Dan dalam 5 tahun ke depan akan membutuhkan lebih dari 100 pekerja dari luar negeri, terutama Indonesia.
Presiden salah satu perusahaan yang hadir menilai, pekerja dari Indonesia memiliki reputasi yang baik. Oleh karena itu, ia ingin mempertimbangkan untuk mempekerjakan mereka.
Sementara itu, Ketua Koperasi Kayu Hita, Seto Koichiro mengatakan, pihaknya ingin memberi informasi dan memperkenalkan studi kasus kepada setiap bisnis, sehingga diharapkan orang-orang dapat memahami adanya perbedaan, baik agama maupun budaya satu sama lain.