Anggota DPRD Tambrauw Angkat Bicara Soal Realiasasi Pembangunan - Suara Indonesia
Example floating
Example floating
Berita

Anggota DPRD Tambrauw Angkat Bicara Soal Realiasasi Pembangunan

×

Anggota DPRD Tambrauw Angkat Bicara Soal Realiasasi Pembangunan

Sebarkan artikel ini
718ace08 a8e8 4cbf 9458 409a65972092
Foto: Sebelah Kanan Baju Putih, Anggota DPRD Kabupaten Henok Wabia. Foto: Meikel/SI

TAMBRAUW, Kamis (03 Agustus 2017) suaraindonesia-news.com – Berdasarkan hasil pengamatan dan juga laporan yang diperoleh sebagai Anggota DPRD Kabupaten Tambrauw, dari beberapa pihak terutama masyarakat bahwa, ada sejumlah nilai proyek yang sudah di sahkan secara resmi dalam Sidang Paripurna dan telah termuat dalam DPA, namun sampai saat ini belum terealisasi di lapangan.

Henok Wabia, Wakil Ketua Komisi 3 DPRD Kabupaten Tambrauw melalui WA kepada wartawan media suara indonesia news mengatakan, Sebagai Anggota DPRD, meminta dengan tegas kepada setiap SKPD dilingkup Pemkab Tambrauw untuk segera mengambil langkah dalam merealisasikan pembangunan yang telah disepakati bersama oleh Legislatif dan Eksekutif, guna menjawab kebutuhan Masyarakat.

Baca Juga :  Hadir di Tengah Masyarakat, Serma M Saleh Bantu Warga Panen Padi di Desa Jalmak

“Adapun contoh pembangunan yang dimaksud adalah Pengadaan Asrama Tambrauw di Jayapuara senilai 2 Milyar,  Asrama Tambrauw di Manokwari 1 milyar lebih, dan Juga pembangunan jalan, jembatan serta pembangunan fisik Lainnya,” ujarnya.

Berdasarkan pengalaman yang pihaknya jumpai di tahun-tahun sebelumnya, ada beberapa pembangunan fisik lain yang tidak terealisasi hingga tahap finishing. Baca Juga: Perayaan HUT SMP YPPK Santo Don Bosco Manokwari ke-54

Diantaranya, pembangunan SD Kampung Pubuan Distrik Kasi, Pembangunan Air Bersih Distrik Kebar yang sebenarnya Secara Fisik dinyatakan gagal, namun Dinas PU menyatakan sukses.

Baca Juga :  BPJS Kesehatan Serahkan Bantuan Pembangunan Gereja BKPN Imanuel Nanowa Teluk Dalam

“Sedangkan Warga Distrik Kebar saat ini menggunakan air bersih yang bersumber dari Provinsi Papua Barat, melalui Balai Pengairan dan Irigasi (Rens Peternakan),” imbuhnya.

Masih banyak lagi pembangunan yang gagal yakni rumah guru di Waibem, Distrik Abun, kata politisi muda asal Partai NasDem ini.

Henok, menyarankan kepada para kepala Dinas ditiap SKPD Kabupaten Tambrauw, agar menerapkan pembangunan yang transparansi serta melibatkan peran Masyarakat adat dalam setiap program pembangunan yang ada.

“Tujuannya, demi kemajuan kabupaten Tambrauw yg kita cintai,” tukasnya. (Maikel)