KOTA BATU, Sabtu (9/12/2017) suaraindonesia-news.com – Dinas Lingkungan Hidup kota Batu mengajak masyarakat membudayakan tanam pohon. Hal ini dimaksudkan selain terwujudnya pembangunan kota Batu yang berkelanjutan untuk melestarikan lingkungan dan sumber daya alam juga dimaksudkan untuk melindungi sumber mata air wi wilayah kota Batu.
Made Suardika Kepala Bidang Pengendalian dan Penanggulangan Pencemaran pada Dinas lingkungan Hidup (DLH) kota Batu saat ditemui usai acara sosialisasi Kebijakan Pengelolahan Sampah, di Hotel Aster kota Batu, Sabtu (9/12/2017) mengungkapkan untuk menyelamatkan sumber mata air masyarakat masyarakat sangat diharapkan untuk melakukan budaya tanam pohon.
“Sebab data Di DLH kota Batu jumlah mata air di kota Batu yang semula sebanyak 111 titik, sekarang tinggal 89 titik.Untuk menyelamatkan dan melindunginya, masyarakat harus membudayakan tanam pohon,” ujar Made.
Untuk menjaga dan meningkatkan kuantitas, kwalitas dan kontinutitas sumber mata air, lanjut Made adalah dengan melakukanpenghijauan disekitar sumber mata air di kota Batu.
Menurutnya, mata air yang sudah dikonservasi atau dilindungi, DLH telah mendata sejak tahun 2013 hingga 2017. Tahun 2013 mata air yang sudah dikonservasi yaitu sumber kali lanang, Sumber Ddadapan, sumber gemulo, sumber brumbung, sumber celaket dan sumber brau.
Dan tahun 2017 ini kata dia, adalah sumber kemandulan, sumber kembang, sumbeer kakapan, sumber Jeding, sumber klemuk , sumber dawuhan hingga sumber umbul dan sumber torong, semuanya itu berada di tiga wilayah tiga kecamatan, yakni Junrejo, Batu dan Bumiaji.
“Sebagai kader lingkungan, komunitas pecinta alam. Relawan cinta lingkunga, Bank sampah harus ikut menjadi pelopor konservasi sumber mata air, Mereka dan masyarakat harus bisa memulihkan sumber-sumber mata air yang kini tinggal 89 titik itu agar kota Batu tetap bersih, sehat dan asri,” jelasnya. (Adi Wiyono/Zai)