Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Teknologi

Rudi Bule Bersikeras TPS Ditempatkan di Pinggir Jalan

×

Rudi Bule Bersikeras TPS Ditempatkan di Pinggir Jalan

Sebarkan artikel ini
IMG 20170712 102726
Blok F Pasar Kebon Kembang

BOGOR, Rabu (12 Juli 2017) suaraindonesia-news.com – Direktur Utama PT Mulya Giri Rudi Ferdinand atau biasa dipanggil Rudi Bule bersikeras agar Tempat Penampungan Sementara ( TPS) bagi pedagang lama yang berada di blok F ditempatkan di pinggir jalan.

“Saya tetap akan berupaya agar penampungan bagi pedagang lama ditempatkan di jalan nyi raja permas maupun diantara blok F dan blok B,” tuturnya kepada suaraindonesia-news.com melalui telepon selulernya, Selasa (11/7).

Menurutnya, pihak PD Pasar Pakuan Jaya (PD PPJ) juga harus memikirkan nasib para pedagang lama jika saat revitalisasi nanti penampungan nya ditempatkan di Blok A.

“Tidak bagus juga penampungan mereka di tempatkan di blok A, mereka kan harus mencari uang untuk uang muka kios yang baru, kita bantulah mereka agar bisa berdagang sementara di pinggir jalan,saya juga sudah menyampaikan ke pihak PD PPJ agar pedagang lama ditempatkan sementara di jalan nyi raja permas dan antara blok F dan blok B, ujarnya.

Ditambahkan Rudi Bule, jika pedagang lama ditempatkan di jalan nyi raja permas maupun antara blok F dan blok B, tidak akan mengganggu arus lalu lintas yang biasa dilalui kendaraan umum.

Baca Juga :  Jeritan Janda Dhufa di Aceh Timur Terbelenggu Kemiskinan

“Untuk jalur alternatif pendukung Sistem Satu Arah (SSA) kan jalan pengadilan dan jalan Dewi Sartika, jika TPS ditempatkan di jalan nyi raja permas maupun antara blok F dan blok B, tidak akan berdampak pada kemacetan,” terangnya.

Sementara Ketua paguyuban Blok F Pasar Kebon Kembang Suryanto mengatakan setuju jika untuk tempat penampungan sementara ditempatkan di jalan nyi raja permas maupun antara blok F dan blok B.

“Kami setuju jika kami ditempatkan di jalan nyi raja permas maupun di antara blok F dan blok B, tapi jika kami harus dipaksakan harus menempati blok A, sama saja membunuh perekonomian kami, darimana kami mendapatkan uang muka kalo sudah terlebih dahulu kami bangkrut,daripada kami dipaksakan lebih baik kami tolak,” tukasnya.

Selain itu kata Suryanto, paguyuban juga memintak kepada PD PPJ maupun pengembang agar pada saat selesai nanti sosialisasi agar dibuatkan Mou hitam diatas putih sebagai bahagian dari komitmen PD PPJ dan pengembang tentang permintaan mereka.

Baca Juga :  Srikandi PP Kenalkan Potensi Wisata dan Kuliner Lumajangan

Direktur Operasional (Dirop) PD PPJ, Ir Syuhari Nasution mengatakan bahwa sosialisasi kepada pedagang akan dilaksanakan pada Jumat (14/07/2017) dan untuk surat undangan sendiri akan diberikan secara bersamaan kepada paguyuban pedagang dan pengembang pada hari Rabu (12/7).

Adapun alasan tertundanya sosialisasi kepada pedagang menurut Syuhaeri disebabkan pada saat bulan rhamadan yang lalu pedagang dipastikan sibuk, karena biasanya pada bulan rhamadan konsumen akan bertambah dibandingkan bulan bulan biasa.

Selain itu kata Syuhaeri, PD PPJ sendiri pada saat itu masih menunggu hasil revisi gambar yang semula tingginya 180 cm menjadi 80 cm sesuai dengan permintaan pedagang.

Diharapkan, dengan diadakannya sosialisasi, maka pelaksanaan revitalisasi blok F ini, akan tercipta suasana yang kondusif imbuhnya.

Berkaitan dengan TPS kata Syuhaeri, pihaknya akan kembali mengevaluasi apakah ditempatkan di blok A atau ditempat yang tidak mengganggu arus lalu lintas, karena jalan dewi sartika adalah jalan pendukung SSA yang harus dijamin kelancaran nya, pungkas Syuhaeri. (Iran G Hasibuan)