Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Sosial Budaya

Ternyata Naumi Lania Jadi Aktivis Anak dan Perempuan Terinspirasi Seorang Atlit Sekaligus Pengusaha

Avatar of admin
×

Ternyata Naumi Lania Jadi Aktivis Anak dan Perempuan Terinspirasi Seorang Atlit Sekaligus Pengusaha

Sebarkan artikel ini
Kiri Maxi Matofa Seorang Pengusaha Jatim Naumi Lania
Kiri Maxi Matofa, Seorang Atli dan Pengusaha Jatim, Naumi Lania

Reporter: T2g

Jakarta, Minggu (22/1/2017) suaraindonesia-news.com – Sepenggal cerita asal muasal Naumi Lania terjun di dunia aktifis anak dan Perempuan, hal mengejutkan pun mencuat, ternyata dari kisah penuturannya Naumi mengaku bahwa dirinya justru terinspirasi dari seorang atlit sekaligus pengusaha dari Jawa Timur yang membawanya menjadi aktifis.

“Awalnya saya mengenal seorang atlit yang berprofesi seorang pengusaha di tahun 2004 orang Jawa Timur bernama Maxi Matofa,” uajar Naumi, Minggu (22/1/2017).

Menurutnya, Saat bertemu ia di ajak bekerja di beberapa perusahaannya sebagai humas. Maxi Matofa seorang pengusaha penyedia lapangan kerja untuk orang orang yang sesuai umur sudah boleh bekerja.

Baca Juga :  Jangan Lewatkan Live Music Malam Ini di Cafe Java In Bersama Diva & Friends

“Lama berselang, saya bekerja di perusahannya di suatu waktu Pak Maxi memanggil saya dan memutuskan agar saya meneruskan jiwa aktifis untuk membela anak dan Perempuan,” Terang Naumi.

Dari situlah berawal Naumi terbentuk dan terpanggil untuk menjadi aktifis anak dan Perempuan hingga akhirnya ia keliling Indonesia untuk melakukan apa yang bisa dilakukan untuk anak Indonesia.

Baca Juga :  Ciptakan Eksistensi dalam Berkoprasi, Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Jember Gelar Bimtek

“Pak Maxi juga seorang pejuang, atlit serta pengusaha yang rendah hati dan dekat dengan stafnya hingga semua stafnya mencintai kepemimpinan beliau di perusahannya,” tutur Naumi.

Bahkan, Kata Naumi Maxi Matofa juga pernah mengajaknya ke Hongkong untuk keliling melihat perusahannya sekaligus beliau memonitor seluruh pekerja di perusahaan miliknya.

“Sejak saya menjadi aktifis, anak saya di ijin kan tidak ngantor cuma sebulan sekali, demi perjuangan untuk anak Indonesia,” tutur Naumi.