Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
PeristiwaTeknologi

Akibat Cuaca Buruk, Harga Ikan Segar di Sulut Melambung

Avatar of admin
×

Akibat Cuaca Buruk, Harga Ikan Segar di Sulut Melambung

Sebarkan artikel ini
Pedagan Ikan

Reporter: Kenfa

Sulut, Senin (16/1/2017) suaraindonesia-news.com – Cuaca buruk dan gelombang tinggi disertai angin dan hujan yang terjadi di kawasan Sulawesi Utara (Sulut) di awal tahun 2017, membuat nelayan setempat banyak yang tak melaut. Akibatnya, harga berbagai jenis ikan laut melambung di sejumlah pasar tradisional.

Seperti harga ikan dipasar tradisional Winenet dan Girian yang ada di kota Bitung mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan.

Pantauan suaraindonesia-news.com dari hari Kamis (12/1) hingga Senin (16/1). Selain harga ikan Bobara, Geropa, Baronang yang harganya cukup mahal, rupanya harga ikan jenis Cakalang (Tongkol), Deho, serta Malalugis juga mengalami kenaikan yang luar biasa pula.

Baca Juga :  Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan Sadis di Desa Alang Bonbon Kabupaten Asahan

Hal serupa juga terjadi di pasar tradisional Amurang kabupaten Minahasa Selatan, harga ikan jenis cakalang (Tongkol) yang biasa dijual dengan harga Rp100 ribu per ekor, kini naik menjadi Rp200 ribu. Sedangkan ikan jenis deho yang biasa dijual Rp 20 ribu per 10 ekor, menjadi Rp50 ribu per 10 ekornya.

“Cuaca extrim dan hujan yang disertai angin menjadi penghalang bagi para nelayan untuk pergi melaut. Sehingga tidak bisa dipungkiri lagi kenaikan harga ikan pasti terjadi, karena stok ikan segar penurunan,” ujar Mintje Sumampow salah satu pedagang ikan di pasar Amurang.

Baca Juga :  Guru Pemarah Didemo Siswa

Sementara itu Reynita Mawali salah satu pengunjung dipasar Girian mengaku tidak kaget dengan melonjaknya haraga ikan dipasar. Sebab menurutnya sudah hal lumrah harga ikan naik dikarenakan cuaca buruk.

”Kami sudah tidak heran jika harga ikan naik. Mengingat cuaca buruk yang membuat nelayan enggan melaut sehingga mempengaruhi harga ikan,” ujarnya.