Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Berita UtamaPeristiwaRegional

Korban Meninggal Dunia Disambar Petir di Mamasa Ternyata Memiliki Riwayat Penyakit Sering Pingsan

Avatar of admin
×

Korban Meninggal Dunia Disambar Petir di Mamasa Ternyata Memiliki Riwayat Penyakit Sering Pingsan

Sebarkan artikel ini
IMG 20231124 121745
Foto : Ilustrasi

MAMASA, Jumat (24/11/2023) suaraindonesi-news.com – Pria parubaya Junaidi (60) di Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar), yang ditemukan meninggal dunia akibat disambar petir, ternyata memiliki riwayat penyakit sering pingsan.

Hal ini diungkapkan oleh istri korban melalui Kapolsek Tabulahan, IPDA Samson, saat dikonfirmasi, Jumat (24/11/2023).

“Menurut istrinya, korban ini sering pingsan atau tidak sadarkan diri,” jelas Samson, dalam keterangan rilis humas Polres Mamasa.

Diketahui, Junaidi, warga Kelurahan Lakahang, Kecamatan Tabulahan, Kabupaten Mamasa, ditemukan meninggal dunia di sawahnya, Kamis (23/11/2023) kemarin.

Korban diduga meninggal dunia akibat disambar petir, sebab saat ditemukan kondisi korban dalam keadaan pelipis hitam dan rambutnya hangus.

Baca Juga :  Cerita Mahasiswi UM Jember Terpilih Jadi Relawan KPU

Diberitakan sebelumnya, seorang pria berusia 60 tahun ditemukan tewas di lumbung padi miliknya. Kamis (23/11/2023) sekitar pukul 15:30 Wita.

Baca Juga: Kronologi Penemuan Mayat di Mamasa Tewas Disambar Petir

Peristiwa ini terjadi saat hujan disertai petir dan suara gemuruh guntur yang begitu keras.

Pria yang tinggal di Kelurahan Lakahang, Kecamatan Tabulahan, Kabupaten Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) ditemukan dalam kondisi terbaring di lumbung padi miliknya di sawah oleh tetangganya.

Sabbu tetangga korban saat melihat korban terbaring kaku kembali ke rumah memanggil suaminya.

“Liat dulu itu papak indra mungkin kambu lagi penyakitnya” kata Sabbu ke suaminya.

Sabbu dan suaminya lalu memanggil keluarga korban lalu mereka ke Tempat Kejadian Perkara (TKP). Sesampainya disana mereka menemukan korban sudah meninggal dunia.

Baca Juga :  BAIS TNI Sumbang 5000 Dosis Vaksin Untuk Jember

Kejadian itu keluarga lalu melaporkan ke polsek Tabulahan. Petugas Kepolisian dipimpin langsung Kapolsek Tabulahan Ipda Samson melakukan evaluasi jenasah korban, lalu melakukan olah TKP.

Hasil visum yang dilakukan pihak Puskesmas Tabulahan mengindikasikan bahwa kematian Junaidi (60) akibat tersambar petir.

“Tanda-tanda tersambar petir ditemukan pada tubuh korban, sedangkan tidak ada tanda kekerasan yang ditemukan pada tubuhnya” Kata Samson saat dikonfirmasi via WhatsApp. Jumat (24/11/2023).

Reporter: Kang Sukir
Editor: Amin
Publisher: Eka Putri