Pengungsi Mulai Resah, Aksi Pencurian Mulai Jarah Harta Benda - Suara Indonesia
Example floating
Example floating
HukumKriminalRegional

Pengungsi Mulai Resah, Aksi Pencurian Mulai Jarah Harta Benda

×

Pengungsi Mulai Resah, Aksi Pencurian Mulai Jarah Harta Benda

Sebarkan artikel ini
IMG 20210412 154753
Yusuf salah seorang pengungsi warga Panton Rayeuk T. Mengaku Getah Karetnya hilang.

ACEH TIMUR, Senin (12/04/2021) suaraindonesia-news.com – Pasca peristiwa keracunan gas disebabkan kelalaian PT. Medco E&P Malaka dari kegiatan flaring di lokasi SS-11 telah menyebabkan puluhan warga Desa Panton Rayeuk T, Kecamatan Banda Alam, Kabupaten Aceh Timur. Jumat (09/04) harus dirawat dirumah sakit, sementara 163 KK terpaksa diungsikan ke tempat yang aman di halaman Kantor Camat.

Pengungsi sudah mulai kehilangan harta benda, karena tidak ada yang menjaga seperti hasil pertanian, ternak dan hasil perkebunan seperti yang diungkapkan Yusuf(55) warga Dusun Bukit Mamplam tadi pagi Senin 12/04 sekira pukul 7,30 saat melihat kebun hasil karetnya sudah hilang.

Baca Juga :  Debt Collector Masih Resahkan Warga Lumajang

Menurut Yusuf, diperkirakan kerugian lebih kurang Rp. 1 juta.

“Kita semakin resah dan tidak tenang berada di tempat pengungsian, karena harta benda tidak ada yang menjaga, sementara kita tau kapan bisa kembali ke rumah, kita masih takut dan trauma,” ujar Yusuf.

Keuchik Panton Rayeuk T. Samsul Bahri saat dikonfirmasi membenarkan harta benda milik warga yang mengungsi mulai ada yang hilangan.

“Benar, sudah ada warga yang melaporkan bahwa getah karetnya telah dicuri. Saat ini warga sudah mulai resah, apalagi kita tidak tau kapan bisa pulang ke rumahnya, mengingat sampai saat ini belum ada jaminan keamanan bahwa gas sudah sudah steril,” tuturnya.

Baca Juga :  Empat Sindikat Pemalsu KTP Divonis Lebih Rendah dari Tuntutan Jaksa

Jadi selain resah takut kehilangan harta benda, warga juga sangat trauma untuk pulang, kita takut peristiwa tersebut terulang kembali, apalagi kemarin korban keracunan bertambah sebanyak 6 orang.

“Pengungsi juga mulai kebingungan karena mulai nanti malam sudah masuk bulan puasa, selanjutnya khawatir terserang penyakit apalagi banyak anak-anak, karena tidur dibawah tenda,” tutup Samsul Bahri.

Reporter : Masri
Editor : Redaksi
Publisher : Syaiful