KOTA BATU, Selasa (20/2/2018) suaraindonesia-news.com – Relawan Cinta Lingkungan (RCL) kota Batu memprotes pengangkutan sampah di kota Batu oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kota Batu selama ini belum merata, banyak tumpukan sampah diberbagai sudut kota Batu hingga berhari-hari tak diambil, mengalami keterlambatan dalam hal pengangkutan sampah.
Akibat keterlambatan itu, membuat masyarakat resah, pasalnya aroma bau busuk yang menyengat itu menyebar kemana-mana, lalat dan sampah berserakan hingga ke pemukiman penduduk, seperti yang terjadi di Jalan Patimura, Jalan Kasiman, Jalan Ikwan Hadi dan Jalan Dewi Sartika Pasar.
EKo Ngowos Wakil ketua RCL kota Batu saat ditemui, Selasa (20/2/2018) merasa prihatin dengan hari sampah se Dunia yang jatuh Rabu (21/2/2018) karena banyaknya tumppukan sampah di Tempat Pembuangan sampah sementara(TPS) di sejumlah titik di kota Batu mengalami keterlambatan pengangkutan sampah yang menyebabkan masyarakat resah.
“Kami RCL merasa Prihatin, hingga berhari-hari sampah yang ada disejumlah TPS belum diangkut, meskinya dalam memperingati hari sampah ini Kota Batu sudah dalam keadaan bersih, malahan yang terjadi seperti ini. Kami sebagai warga kota Batu prihatin,” kata Eko.
Baca Juga: Usai Pulang Sekolah, Gadis 14 Tahun Disetubuhi 4 Anak Punk
Menurutnya dengan hari sampah se dunia ini, DLH mestinya harus meningkatkan pelayanan, terutama tentang sampah dari desa-desa harusnya ada pengangkutan sampah secara rutin dan tepat waktu.
“Sebab selama ini, sampah-sampah yang ada di TPS desa-desa itu belum terkoodinir dengan baik, pengakutanya tidak tepat waktu, kalau DLH beralasan kekurangan armada, mestinya harus dianggarkan dalam APBD, tidak seperti sekarang ini,” jelasnya.
Lanjut dia, agar sampah-sampah itu tercaver dengan baik, pemerintah dalam hal ini DLH harus menyediakan Tempat Sengelolahan Sampah Terpadu (TPST) karena hingga sekarang TPST di kota Batu belum ada.
Ngowos juga menghimbau kepada masyarakat yang ada di desa-desa untuk tidak menimbun sampah, karena menyebabkan pencemaran lingkungan dan tanah menjadi tidak subur.
Reporter : Adi wiyono
Editor : Amin
Publisher : Tolak Imam


 
									










