Kota Batu, Suara Indonesia-News.Com – Taman Wisata penangkaran Buaya yang terletak di Jalan Raya Tlekung Junrejo Kota Batu menjanjikan akan mesejasterakan masyarakat khususnya masyarakat di sekitar lingkungan wisata yang tak lama lagi akan diremikan walikota Batu Eddy Rumpoko.
Heru Suprapto Direktur Utama Taman wisata penangkaran Buaya saat ditemui, Selasa (30/6) mengatakan bahwa bedirinya taman wisata penangkaran buaya ini tidak bermaksud mencari keuntungan semata, tapi lebih diutamakan pemberdayaan masyarakat, sehingga diharapkan dengan berdirinya taman wisata yang memprioritaskan pendidikan akan dapat mengangkat perokomian di Kota Batu khususnya Junrejo.

“Karena berdirinya Taman wisata ini bukan hanya dukungan dari pemerintah, tapi juga berkat dukungan masyarakat di Desa Tlekung. Ini artinya Masyarakat juga ikut memiliki, oleh sebab itu silahkan masyarakat Tlekung junrejo untuk menjual hasil tanamnya, tanpa dipungut biaya” Jelas mantan Ketua PHRI Kota Batu ini.
Menurutnya selain memperdayakan masyarakat, Taman wisata ini akan dilengkapi kolam renang dengan tujuan agar para siswa-siswi di kota Batu dapat belajar renang dengan baik . “Malah untuk warga Batu, karcis masuk akan dapat diskon 50 persen dari Rp 25 ribu Cuma di bayar Rp 12,500” Kata dia.
Sementara Itu Satro wardoyo Owner Wisata Taman Wisata penangkaran Buaya, mengatakan bahwa taman wisata ini tidak hanya dimiliki seseorang saja tapi dimiliki untuk masyarakat Umum. “Artinya siapapun boleh memiliki, dalam waktu dekat ini akan kita umumkan untuk Go Publik, siapa yang menanamkan saham silahkan, tapi yang akan kita prioritas lebih dulu adalah warga Junrejo” Jelanya.
Ia juga berharap, warga sekitarnya taman wisata tersebut akan memiliki saham apakah satu saham atau lebih, ini masih kita kaji. Apakah satu saham nialainya Rp 500 ribu atau Rp 1 juta. Yang penting warga memiliki” ujarnya.
Selain itu untuk tenaga kerja akan diperioritaskan warga Tlekung yakni dengan komposisi 80 persen dan 20 persen. “ Ini diharapkan akan mampu mengangkap perekonomian masyarakat” Pungkasnya (adi wiyono).