KUPANG-NTT, Jumat (16/2/2018) suaraindonesia-news.com – Dinas Pariwisata Kota Kupang menggelar kegiatan penjaringan aspirasi masyarakat dengan tema Membangun Pariwisata yang Komprehemsif dan representatif dalam rangka penyusunan Ranperda tentang Rencana Pembangunan Pariwisata Daerah Kota Kupang yang berlangsung di Aula Hotel Naka Kota Kupang, Kamis (15/2/2018).
Kegiatan itu dihadiri Wakil Wali Kota Kupang, DPRD Kota Kupang, Perwakilan Bappeda dan Dinas Parawisata Provinsi NTT, sejumlah Pimpinan OPD terkait dan tim penyusun akademis.
Drs. Eustakhius Matheus selaku Ketua panitia dalam laporannya menjelaskan, peraturan daerah merupakan satu keharusan normatif, legislatif dan juga sebagai dokumen yang harus dimiliki daerah.
Baca Juga: Kampanye Perdana, Paket MS-EN Mulai dari Ujung Selatan NTT
“Tujuan yang hendak dicapai dari kegiatan ini adalah mendapat masukan dari para pihak, dengan harapan agar ranperda yg dibuat bisa beguna dan bermanfaat,” tuturnya.
Terkiat tema yang ada, Kabid Industri Pariwisata pada Dinas Pariwisata Kota Kupang ini mengatakan, tema ini tidak bermaksud untuk mengatakan Pariwisata yang sudah dibangun selama 22 tahun seusia Kota Kupang ini tidak komprehensif dan representatif.
“Akan tetapi tema ini menegaskan bahwa pariwisata yang ingin bangun di Kota Kupang patiwisata yang visioner dan bermartabat, pariwisata bertolak dari potensi dan cita-cita bersama masyarakat untuk membuat Kota Kupang menjadi kota untuk siapa saja, melalui pariwisata,” tegasnya.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Wali Kota Kupang, dr. Hermanus Man dalam sambutannya menggambarkan bahwa hingga saat ini ada beberapa T yang menjadi booming diantaranya Telekomunikasi, Transportasi, Turis dan Teknologi. Mengenai Turis menjadi kebanggaan bahwa Indonesia mempunyai destinasi yang luar biasa dan tahun ini mendatangakan sekitar 20 juta turis.
Karena itu, sebagai daerah otonomi, Herman menantang bagaimana industri pariwisata kota dibangun karena potensi kekayaan alam dan kekayaan budaya.
Baca Juga: Kodim 1604/Kupang Rebut Juara I Voli Putra HUT ke 57 Korem/Wira Sakti
“Pilar utama pembangunan kita adalah, alam dan budaya di Kota Kupang yang selama ini campur aduk. Di lain sisi kain tenun kita itu sudah mencapai kancah nasional bahkan internasional. Ini potensi dan kekayaan kita, di Kota Kupang ada berbagai motif kain adat, Timor, Flores, Helong dan bagaimana kita satukan atau kompletkan itu,” jelasnya.
Pada kesempatan itu juga dirinya menggambarkan rencana pariwisata Kota Kupang akan menjadi komplet dengan keanekaragaman potensi dan kekayaan yang ada, sehingga dirinya mengharapkan kegiatan ini dapat mengakomodir rencana pembangunan pengembangan pariwisata Kota Kupang.
“Saya percaya tim kajian kita ini akan bekerja lebih cepat untuk hal ini. Dengan rencana induk ini akan kita lihat bagaimana perkembangan pariwisata di Kota Kupang, dan diharapkan dapat memberikan kontribusi ekonomi baik bagi masyarakat maupun menjadi PAD,” sambungnya.
Diinformasikan, hadir dalam kesempatan itu, tim penyusun naskah akademis masing-masing Prof. Dr. Mientje Ratoe Oedjoe, M.Pd, Dr. Ir. L. Mikhael Riwu Kore, M.Si, Apriana H. J. Fangidae, SE, M.Si, Naritha M.C. Ratu Kore, SH,M.Hum, dan Dra. Ester Muhu, MM.
Reporter : Yoko
Editor : Agira
Publisher : Tolak Imam