DEPOK, Kamis (18/09) suaraindonesia-news.com – Persoalan sampah masih menjadi tantangan serius di Kota Depok. Jalanan padat kendaraan, ditambah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung yang setiap hari menerima lebih dari 1.200 ton sampah, menjadikan masalah ini semakin mendesak untuk ditangani. Data dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok mencatat volume sampah harian tersebut sebagian besar berupa plastik dan limbah rumah tangga.
Di tengah kondisi itu, warga RT 01 RW 08 Kelurahan Sawangan Baru, yang tergabung dalam Warga Hiji Dalapan (Warhidal), berinisiatif melakukan pengelolaan sampah dengan cara sederhana namun berdampak. Setiap Minggu terakhir di setiap bulan, warga berkumpul di Pos RT bukan untuk arisan atau rapat, melainkan menimbang sampah anorganik seperti plastik, botol bekas, hingga kemasan makanan.
Sampah yang ditimbang tersebut kemudian dicatat sebagai tabungan yang setiap enam bulan sekali dikonversi menjadi logam mulia. Nilainya mungkin tidak besar, tetapi cukup memberi motivasi warga untuk terus berpartisipasi, sekaligus menjaga lingkungan tetap bersih.
“Ini sebagai upaya membantu Pemerintah Kota Depok mengurangi masalah sampah,” kata Suryana Yusuf, Ketua Bank Sampah Warhidal, yang sebelumnya pernah meraih penghargaan sebagai Lurah Terbaik se-Jawa Barat pada 2019.
Salah satu warga, Siti Aisyah Murodih, menyampaikan manfaat program ini.
“Alhamdulillah, selain mengurangi sampah di depan rumah, kami dapat sejumlah uang yang akan diubah ke emas dari sampah kami sendiri. Walau jumlahnya tidak besar, lingkungan rumah jadi lebih bersih,” ujarnya.
Ketua RT 01 RW 08, Munawar, menilai program ini sejalan dengan prioritas Pemerintah Kota Depok.
“Pak Wali sudah menekankan bahwa sampah itu salah satu program utama. Nah, kami di sini berusaha mewujudkan itu,” katanya.
Suryana Yusuf, yang kini menjabat sebagai Camat Bojongsari, menambahkan bahwa inisiatif ini juga bertujuan mengurangi beban TPA. Selain sampah anorganik, Warhidal mulai mengembangkan pengelolaan sampah organik seperti sisa sayur, buah, dan makanan.
“Kalau ini berjalan, bukan tidak mungkin Warhidal bisa menjadi contoh kecil dalam melawan persoalan besar bernama sampah kota,” tegasnya.
Upaya yang dilakukan warga RT 01/RW 08 ini memang bukan hal mudah. Namun, langkah nyata mereka melalui pengumpulan sampah dinilai sebagai bentuk gotong royong yang layak diapresiasi.
Visi warga Warhidal sederhana, yakni menjadikan lingkungan mereka sebagai teladan dalam pengelolaan sampah. Seperti yang disampaikan warga setempat, “kalau tidak bisa menghilangkan sampah dunia, paling tidak jangan biarkan dunia kita menjadi sampah.”