Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
HukumKriminalRegional

Warga Sumenep Laporkan Pengelola APMS di Kepulauan Kangean Ke Polisi

Avatar of admin
×

Warga Sumenep Laporkan Pengelola APMS di Kepulauan Kangean Ke Polisi

Sebarkan artikel ini
fgmf
Syaifuddin

SUMENEP, Senin (19/03/2018) suaraindonesia-news.com- Salah satu warga Sumenep yang mengatasnamakan, Lembaga Independen Pengwas Keuangan (LIPK) secara resmi melaporkan pengelola Agen Penyuplai Minyak dan Solar (APMS) 01 dan 03 ke Mapolres Sumenep, Senin (19/3/2018).

Pasalnya hingga saat ini, Pendistribusian Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Kepulauan Kangean, Sumenep, Madura, Jawa Timur, terus dipersoalkan, karna pendistribusian BBM ke kepulauan tersebut, ditengarai penuh kongkalikong.

Sehingga membuat masyarakat resah karena menyebabkan harga BBM melambung tinggi.

“Demi kemaslahatan warga, terpaksa kami laporkan dugaan adanya penyinpangan ini ke Polres. Karena yang bermain dua APMS itu,” kata Syaifuddin, saat ditemui usai laporan di Mapolres Sumenep.

Dikatakan, pelaporan itu berdasarkan hasil invenstigasi yang dilakukan selama beberapa pekan lalu.

Baca Juga :  Pemkab Sumenep Gelar Karapan Kambing Championship 2023, Yuk Ramaikan!

Hasilnya dua APMS tersebut diketahui menjual BBM Bersubsidi jenis Premimun dan Solar kepada pengusaha (pengepul).

Mestinya kata Syaifuddin, APMS menjual BBM kepada konsumen melalui dispenser.
Selain menyebabkan harga melambung tinggi, juga menyebabkan terjadinya kekosongan di APMS.

“Saat ini harga premium dikalangan pengecer masih Rp10.000 per satu botol. Bahkan masyarakat saat hendak ngisi di APMS sering kosong,” jelasnya.

Kosongnya BBM itu disinyalir karena adanya permainan anatara pengelola APMS dengan pengepul dengan patokan harga diatas harga eceran tertinggi (HET).

“Pengepul terkadang menitipkan uang kepada APMS untuk mendapatkan jatah. Kalau bayar di muka pengepul membayar Rp1,4 juta, apabila pembayaran saat pengambilan BBM, pengepul harus bayarRp 1,5-1,6 juta,” jelasnya.

Baca Juga :  Ajak Gadis SMP Ke Villa, Laki-laki Pengangguran Asal Kota Malang Diringkus Polisi

Saat ini jumlah pengepul di Pulau Kangean kata Syaufuddin cukup banyak, yakni diatas 10 pengusaha yang mengambil alih pendistribusian BBM secara ilegal.

“Tapi yang kami lampirkan hanya dua pengusaha, yang lain menyusul. Kami harap kepolisian serius mengusut laporan ini,” harapnya.

Sementara Kasubag Humas Polres Sumenep AKP Abd Mukid membenarkan adanya laporan tersebut. Hanya saja pihaknya belum bisa memberikan pernyataan karena belum menerima laporan dari penyidik.

“Masih diproses, kami belum terima laporannya. Kalau belum menerima apa yang mau disampaikan,” tegasnya.

Reporter : Ach Fajar
Editor : Agira
Publisher : Imam