SUMENEP, Kamis (13 Juli 2017) suaraindonesia-news.com – Warga mengeluhkan jeleknya kualitas beras sejahtera (Rasta) atau biasa di kenal beras raskin. Beras tersebut tidak lain untuk dikonsumsi.
Masyarakat pun meminta supaya pihak Bulog tidak asal menyalurkan beras namun perlu memperhatikan kuwalitas dan kondisi beras.
“Saya sebenarnya marah kepada Bulog, karena saat saya nebus taunya dikasik beras itu (tidak layak konsumsi, red) dikasikan ke ayam saja tidak mungkin mau apalagi manusia,” kata Kepala Desa Angon-angon, Arjasa Kangean, Mohammad Hanafi, kepada suaraindonesia-news.com, saat dihubungi melalui saluran telponnya, Kamis (13/7).
Menurut Hanafi, kualitas Rasta semakin buruk. Pihak Bulog terkesan tidak memperhatikan kualitas beras. Padahal, beras tersebut akan dikonsumsi warga.
“Untuk selanjutnya, jika masih tetap kualitas seperti saat ini, maka akan saya kembalikan lagi,” tegas Hanafi.
Sementara Asmuni, Pengurus Bara JP Korwil Madura menyampaikan bahwa beras Desa Angon-angon, Arjasa Kangean, juga mengatakan hal yang sama, bahwa sanya Kualitas Rasta atau Raskin yang disalurkan Bulog Sumenep kualitasnya sangat buruk, bahkan tidak layak konsumsi.
“Kualitasnya sangat buruk ayam saja tidak akan mau. Pihak Bulog harus bertanggung jawab dan mengganti. Kasihan masyarakat,” tegasnya.
Menanggapi hal itu, Holilah, kepala gudang Bulog kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, bahwa pihaknya (gudang bulog sumenep, red) akan selalu memberikan pelayanan yang terbaik termasuk kwalitas Rasta yang disalurkan kepada masyarakat penerima.
“Namun jika ada kwalitas Rasta yang jelek pihak kami siap mengganti, karena kami pun selalu melakukan pengecekan terkait kwalitas Rasta,” terangnya.
“Termasuk untuk yang kepulauan, semua kwalitas tetap sama standart, namun jika ada sedikit yang kurang bagus kemungkinan karena terkena air laut pada saat di perjalanan laut,” Sambungnya. (Zaini/Im).