Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Peristiwa

Warga Pulau Para Minta Tambahan BBM

×

Warga Pulau Para Minta Tambahan BBM

Sebarkan artikel ini
BBM
Ilustrasi

Tahuna, Suara Indonesia-News.Com – Menghadapi bencana kekeringan yang rata-rata melanda hampir setiap wilayah di Kabupaten Sangihe, terutama di daerah kepulauan atau pulau-pulau, maka peran dari sebuah alat transportasi laut amatlah penting.

Seperti yang diungkapkan Kapitalau Kampung Para, Kecamatan Tatoareng, Yesprin Pontoh, pagi kemarin, yang mengeluh soal kurangnya stok BBM. Menurutnya, kebutuhan terhadap ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) terutama di musim kemarau sangatlah dibutuhkan, terutama untuk mengangkut air bersih dari daerah atau tempat lainnya yang punya cadangan air lebih.

“Pemerintah daerah harus dapat memahami persoalan kami di daerah pulau. Harusnya, stok BBM di tempat kami tidak disamakan dengan daerah-daerah lainnya. Sebab, saat ini rata-rata warga disini setiap harinya mengangkut air bersih untuk diminum atau memasak dari tempat lain. Dan itu harus diangkut dengan speed boat atau perahu lainnya. Bagaimana kami bisa mengangkut sedangkan BBMnya sangat terbatas,” keluh Pontoh.

Baca Juga :  2.800 Polisi Disiagakan Untuk Mengamankan Aksi Unjuk rasa Ormas Keagamaan

Dia lantas melanjutkan, agar keluhan warga di sana soal penambahan kuota BBM secara khusus bagi nelayan-nelayan yang punya armada segera mendapat respons.

“Kalau boleh segera dijawab dan ada jalan keluarnya. Tidak boleh dibiarkan terlalu berlarut-larut, nantinya kami mau angkut dengan apa,” tukasnya lagi, sambil mengatakan suplai air bersih dari luar Pulau Para, rata-rata hanya digunakan untuk kebutuhan air minum dan memasak bahan makanan sehari-hari.

Adapun, Camat Tatoareng, E V Kamurahan, ketika dikonfirmasi mengenai hal tersebut, sangat mendukung akan hal tersebut.

“Masalah ini sudah lama kami sampaikan kepada pemerintah daerah. Terutama, menyangkut bkuota BBM, agar khusus wilayah Tatoareng dan pulau-pulau sekitarnya, yang aktivitas utamanya tergantung pada sistem transportasi laut kiranya dapat diberikan penambahan kuota lebih,” tutur Kamurahan, belum lama ini, pada media ini.

Salah satu akademisi asal Sangihe, Ridwan Djaelani mengungkapkan, pemerintah daerah harus mengusahakan pembangunan pangkalan BBM yang khusu diperuntukan bagi masyarakat nelayan.

Baca Juga :  Kapal Penyeberangan Kangean-Sapeken Overload

“Penempatan atau pembangunan pangkalan jangan hanya terpusat di Kota Tahuna, tetapi kalau bisa menyebar pada beberapa titik sehingga memudahkan akses pengambilan BBM baik jenis minyak tanah, bensin, maupun solar. Dengan demikian akan terjawab kebutuhan dan keluhan warga, utamanya ketika menghadapi musim kemarau panjang, yang airnya rata-rata di ambil dari daerah Tahuna dan sekitarnya,” tukas Ridwan.

Pemkab Sangihe, sejauh ini, diketahui sedang mempersiapkan dan mengusahakan pembangunan depot-depot atau pangkalan BBM untuk disebar pada tempat-tempat strategis.

“Sepengetahuan saya, planning atau perencanaannya sudah ada. Dan mungkin dalan waktu dekat akan mylai dibangun secara bertahap,” ujar salah seorang pegawai di bagian Ekbang dan SDA Setdakab Sangihe, Rabu kemarin, sambil meminta agar identitasnya tak dipublish oleh media ini. (Handry).