Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Berita UtamaPeristiwa

Warga Protes Kapolres Adopsi Bayi

Avatar of admin
×

Warga Protes Kapolres Adopsi Bayi

Sebarkan artikel ini
963161a4 e269 40a5 a7a2 62bf3c3b780e
Foto: Warga mendatangi kantor dinsos memprotes pengabdopsian oleh kapolres Batu

KOTA BATU, Senin ( 11 September 2017) suaraindonesia-news.com – Kapolres Batu AKBP Budi Hermanto yang memboyong bayi perempuan dari Rumah Sakit Hasta Brata kota Batu menuai protes dari para calon adoptan. Setidaknya, Senin (11/9) siang ada delapan calon adoptan mendatangi kantor Dinas Sosial kota Batu.

Mereka menprotes pengabdopsian yang dilakukan oleh Kapolres Batu tidak berjlan fair, tidak sesuai prosedur dan Undang-undang berlaku, karena bayi perempuan yang dibuang di jalan Melati desa Pesanggrahan Kota Batu, Senin (4/9) lalu itu banyak para calon adoptan yang menjadi orang tua asuh.

Sudarno calon adoptan saat ditemui usai mendatangi Dinsos Kota Batu, Senin (11/9) siang mengaku kecewa atas kebijakan pemerintah yang dilakukan secara sepihak tanpa melalui regulasi tau prosedur yang benar.

“Mestinya tidak menggunakan cara by pass, tidak menyiasati regulasi yang ada, sehingga dengan demikian ketentuan-ketentuan yang ada itu harus dipenuhi secara baik, karena masyarakatpunjuga banyak yang berkeinginan mengadopsi,” jelas Sudarno.

Baca Juga :  Empat Pengguna dan Pengedar Narkoba Terancam 10 Tahun Penjara

Sementara itu saat dikonfirmasi terkait pengadopsian oleh Kapolres Batu, Kabid Rehabilitasi dan Perlindungan Sosial Dinsos kota Batu, Sri Yunani mengaku tidak tahu menahu kalau posisi bayi yang dibuang dua pecan lalu, sekarang sudah diadopsi oleh Kapolres Batu.

“Ya tadi yang protes, baik mendatangi kantor Dinsos maupun melalui telpon atau WA pada kami, lalu saya jawab tidak tahu, kalau itu benar, itu tanpa sepengetahuan Dinsos dan sekarang juga belum dilimpahkan ke Dinsos,” kata Sri Yunani saat ditemui dikantornya

Menurutnya kalau sekarang sudah ada yang mengadopsi itu kurang tepat, sebab bayinya itu belum dilimpahkan ke Dinsos dan juga belum diserahkan ke UPT Dinas social Propinsi yang ada di Sidoarjo.

Baca Juga :  PDI-P Jember Geruduk KPU

Pengadopsian kata dia, salah satunya adalah untuk perlindungan anak dimasa depan, agar dimasa depan anak jangan samapai terlantar dan menemui masalah dikemudian hari, sejarah pahit adopsi anak jangan sampai terlulang.

“Makanya aturan harus dipahami, sesuai dengan Undang-undang yang berlaku, jangan asal mencari prestige, mencari sensai tapi kemudian hari anak yang diadopsi malah terlantar,” jelasnya.

Lanjutnya, pembuangan bayi di kota Batu belakangan ini lagi ngetren yang dilakukan oleh orang tidak bertanggung jawab, dengan harapan anak yang telah dibuangnya itu diaasuh oleh pejabat, oleh orang penting karena mereka tidak lagi mengasuh anaknya atau mereka mau akan status sosialnya. (Adi Wiyono)