Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating

Tuntut Ganti Rugi, Gema Maya Datangi Kantor Bupati Raja Ampat

Avatar of admin
×

Tuntut Ganti Rugi, Gema Maya Datangi Kantor Bupati Raja Ampat

Sebarkan artikel ini
IMG 20170123 232845
Ratusan Massa Saat Mendatangi Kantor Bupati Raja Ampat, Senin (23/1/2017)

Reporter: Zainal

Raja Ampat, Senin (23/1/2017) suaraindonesia-news.com – Kurang lebih ratusan massa yang mengatasnamakan Generasi muda Maya (Gema Maya) mendatangi kantor Bupati Raja Ampat, Senin pagi (23/1/2017) di jalan komplek perkantoran Pemkab Raja Ampat, kelurahan Warmasen, Distrik Kota Waisai sekitar pukul 09.00 waktu setempat.

Massa Gema Maya menggelar aksi damai dengan berorasi di halaman kantor Bupati Raja Ampat, dengan pengawalan puluhan personel Polri (Polres Raja Ampat Red),dan Satpol PP Pemkab setempat, aksi ini aman dan terkendali. Usai orasi Ketua Gema Maya, Ludia E Mentansan saat ditemui wartawan mengatakan, aksi ini sudah dua (2) kali kami gelar.

Baca Juga :  Lantik 176 Kepsek, Bupati Pamekasan Berpesan Seluruh Kepsek Ciptakan Generasi Baik Untuk Masa Depan

“Di kantor DPRD Raja Ampat yaitu,6 Agustus terus 20 November 2015, tapi tuntutan kami terkait ganti rugi atas hak ulayat masyarakat adat suku Moi Maya Raja Ampat belum ditindaklanjuti oleh Pemkab Raja Ampat. Sehingga kami melaksanakan aksi kembali,”ungkap Ludia.

Dijelaskannya, proyek jalan lingkar Waigeo yang yang dibiayai oleh dana APBN telah merusak situs sejarah dan telah merusak hutan dan hak-hak adat kami terabaikan.

Baca Juga :  Praktisi Hukum dan Rektor UNUSU: Tidak Ada Pelanggaran Hukum Dalam Statemen Menteri Agama

“Kami menuntut hak-hak dasar kami yang luasnya 32 km, kayunya habis tempat keramat kami digusur. Kami menuntut ganti sebesar Rp.20 milyar,”ujarnya.

Ludia menambahkan, setelah plt Sekda Raja Ampat, Yusup Salim berkordinasi dengan Bupati Raja Ampat, Abdul Faris Umlati.

“Kami dijanjikan awal Februari,minggu pertama kami akan di undang oleh untuk membicarakan terkait jalan lingkar Waigeo. Jika janji tersebut tidak terealisasi, maka kami akan memalang kantor Bupati Raja Ampat,”pungkasnya.