Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Peristiwa

Tiga Warga Sumenep Jadi Korban Pengeroyokan Dan Pembacokan Oleh Segerombolan Pengamin

Avatar of admin
×

Tiga Warga Sumenep Jadi Korban Pengeroyokan Dan Pembacokan Oleh Segerombolan Pengamin

Sebarkan artikel ini
IMG 20170122 101655

Reporter: Jar

Sumenep, Minggu (22/1/2017) suaraondonesia-news.com – Tiga warga Sumenep, Madura, Jawa Timur menjadi korban pengeroyokan dan pembacokan oleh segerombolan pengamin di depan Masjid Jamik atau sebelah utara Polsek Kota jam 03.00 WIB, Minggu (22/01/2017).

Kejadian itu berawal saat Achmad Zaky Tamimi dan Rizal hendak makan di depan Masjid, namun tiba-tiba salah seorang pedagang nasi bernama Nasrah menegurnya, dengan bahasa kasar dan menantang. Tidak terima ditegur Ahcmad Zaky Tamimi, langsung pulang dan kembali bersama pamannya (Lukman Efendi, red).

Namun sebelum turun dari sepeda motornya, Zaky dan pamannya langsung diserang puluhan orang yang diduga pengamen yang sengaja diundang oleh N dan R warga Bangselok dan Manding.

Terjadilah pengeroyokan terhadp Rizal, Achmad Zaky Tamimi dan Lukman Efendi. Kemudian beberapa pelaku langsung mengambil celurit dan perkakas yang diduga sengaja sudah dipersiapkan di dalam Mobil M 873 A.

Baca Juga :  Pungutan Biaya Prona Adalah Pidana

Akibatnya, Rizal mengalami luka lecet dibagian pipi dan telinga. Sedangkan Achmad Zaky Tamimi mengalami luka memar di sekujur tubuhnya setelah di keroyok 7 orang, melihat hal itu Lukman Efendi akan menolong keponakannya yang di keroyok. Namun saat akan menolong keponakannya dia malah di serang oleh 10 orang dan dibacok dari belakang dengan celurit.

Sehingga korban mengalami 2 luka bacok di bagian pinggang sedalam 10 cm dan panjang sekitar 5 cm. Selain itu pantat korban juga mengalami luka bacok.

“Ada sekitar 20 orang yang mengeroyok, anak saya  babak belur dan adik saya mengalami luka bacok, kini harus di rawat di RSUD Moh. Anwar,” kata Hoszaima orang tua Achmad Zaky Tamimi, Minggu (22/1/2017).

Baca Juga :  Satlantas Sumenep Lakukan Oprasi Rutin Di Daerah Perbatasan Kecamatan

Ia menerangkan, pada saat kejadian sempat salah seorang pelaku ditangkap polisi, tapi ternyata dilepas. Tidak hanya itu saja, mobil bernopol M 873 A juga dilepas oleh petugas, padahal pada saat itu ada anggota provost.

“Tiba-tiba mobilnya juga dilepas, dan anggota Provost yang pada saat itu ada di lokasi kejadian, padahal itu satu-satunya cara untuk mengetahui pelaku pengeroyokan dan pembacokan,” terangnya.

Keluarga korban berharap polisi segera menangkap pelaku dan bersikap adil pada masyarakat kecil.

“Kami harap pelaku segera ditangkap,” harapnya.