LANGSA, Sabtu (30/3/2019) suaraindonesia-news.com – Sedikitnya ada lima (5) warga ibu ibu Gampong Simpangwie, Kecamatan Langsa Timur, mengeluhkan tentang bantuan Pemerintah, yakni Bantuan Keluarga Harapan (PKH) berbentuk kartu ATM untuk beras Raskin, hampir setiap bulan tidak menerima beras bansos sejak Januari 2019 lalu.
Hal ini diketahui saat beberapa warga pemilik kartu PKH di Gampong Simpangwie, berulangkali mengambil beras tersebut, namun sebaliknya mereka dari lima (5) warga pemilik kartu PKH, sejak awal tahun Januari 2019. Setiap melakukan pengecekan kartu ATM atas nama Bank BNI di tempat penyaluran bantuan beras sejahtera (rastra), terkesan ATM milik mereka selalu kosong dan tidak ada bantuan beras tersebut yang disalurkan dari Bansos.
“Bahkan kami menjadi cemburu sosial, karena ibu – ibu lainnya hampir setiap bulannya mereka mendapatkan bantuan beras dan telur ayam. Kenapa kami – kami ini tidak??”, keluh salah satu warga Simpangwie, yang tidak ingin menyebutkan namanya.
Ia juga mengaku, selaku warga kurang mampu merasa kecewa saat hendak mengambil bantuan PKH beras raskin yang disalurkan melalui ATM selalu kosong sehingga tidak menerima beras.
“Ini jelas diduga bansos tersebut tidak adil dari pemerintah. Mengapa kawan kawan lain ibu – ibu pemilik kartu PKH berulang kali menerima beras sejak awal tahun 2019,” terangnya.
Padahal kata dia, pihaknya sangat senang sekali jika bisa menerima bantuan itu untuk meringankan kebutuhan hidup keluarganya.
“Jadi kami mohon kiranya pemerintah pusat baik di daerah harus bersikap adil untuk membantu rakyatnya. Jika bisa membantu kami seperti warga simpangwie lainnya, sementara ibu – ibu pemilik kartu PKH di Desa kami hanya berjumlah 13 orang saja. Tetapi yang mendapatkan bantuan beras hanya 7 orang, selainnya 5 orang lagi setiap bulan selalu kosong, setiap kami dengar ibu – ibu Simpangwie mengambil beras menggunakan kartu ATM PKH,” ujarnya dengan haru.
Reporter : Rusdi Hanafiah
Editor : Amin
Publisher : Imam