Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Berita UtamaPeristiwaRegional

Tiap Tahun Krisis Air Irigasi, Pemkab Aceh Utara Terkesan Tidak Tanggap Nasib Petani di Baktia Barat

Avatar of admin
×

Tiap Tahun Krisis Air Irigasi, Pemkab Aceh Utara Terkesan Tidak Tanggap Nasib Petani di Baktia Barat

Sebarkan artikel ini
IMG 20240507 155756
Foto: Kondisi sawah Desa Singgah Mata.

ACEH UTARA, Selasa (07/05/2024) suaraindonesia-news.com – Keluhan petani yang terjadi setiap musim tanam di Kecamatan Baktia Barat, seakan menjadi masalah klasik tanpa ada upaya penanganan secara serius dari pihak terkait khusus nya Pemerintah Kabupaten Aceh Utara.

Dampak keterlambatan air irigasi setiap tahun nya yang dialami petani Desa Singgah Mata, Matang Teungoh, Matang Panyang dan Matang Sijuek, Kecamatan Baktia Barat dengan luas areal persawahan lebih kurang 500 hektar, telah menyebabkan dampak kerugian secara psikologi dan ekonomi bagi ratusan petani yang menggantungkan hidup nya dari sektor pertanian.

Keuchik Matang Tengoh, Razali kepada media mengatakan keterlambatan turun sawah setiap tahun dialami oleh masyarakat nya. Hal itu dikarenakan terlambatnya distribusi air.

“Karena beberapa desa di Baktia Barat daerah hilir irigasi, hingga kami selalu terlambat mendapatkan air,” ujar Razali.

Salah satu kendala kata Razali, tersumbat nya saluran irigasi skunder, pihak pengairan terlambat melakukan pembersihan saluran.

“Misalkan jadwal turun sawah bulan september, bulan oktober belum di bersihkan,” kata Razali.

Karena terlambat aliran air irigasi, petani ragu untuk turun sawah.

“Inilah yang terjadi setiap tahun nya,” ungkap Razali beberapa waktu lalu.

Selanjutnya kata Keuchik, kendala lain karena minimnya penyuluhan dari pihak terkait, sehingga antara keujruen blang gampong jadi Kambing hitam, atau pihak yang selau disalahkan oleh petani.

Baca Juga :  PTSL Dikenal Organisasi Internasional, Wakil Ketua Komisi II DPR RI Apresiasi Kinerja Kementerian ATR/BPN

Baca Juga: Pengawasan Lemah, Harga Pupuk Subsidi Mahal di Kios Pengecer

Masyarakat secara umum tidak mengetahui, mana yang jadi tugas keujruen Blang Gampong dengan Keujruen Blang Kecamatan.

“Petani beranggapan saluran skunder itu tugasnya keujruen blang Gampong yang bertanggung jawab, padahal keujrueng Blang Gampong hanya tugas membersihkan saluran cacing,” kata Razali.

Petani sangat berharap permasalahan yang dihadapi petani Baktia Barat khusus nya di beberapa Desa yang setiap tahun turun sawah terlambat, berharap Pj Bupati Aceh dapat turun langsung untuk melihat nasib petani di Baktia Barat.

“Kami sangat mengharapkan Pak Pj Bupati dapat turun langsung untuk mengatasi masalah yang di hadapi petani bertahun tahun,” harap Faisal Patani asal desa Singgah Mata.

Terkait permasalahan petani di Kecamatan Baktia Barat dalam hal keterlambatan distribusi air irigasi, Kepala Ranting Pengairan Kecamatan Baktia dan Baktia Barat, Irwandi saat di konfirmasi media ini beberapa waktu lalu, mengakui kendala yang dihadapi petani di Kecamatan Baktia Barat, terutama di Desa Singgah Mata dan Matang Teungoh.

“Salah satu kesulitan karena banyak petani yang buka saluran ogah mengikuti aturan, sehingga debit air tidak cukup dan terlambat mengalir ke ujung,” ujar Irwandi.

Ia juga menambahkan, masih ada saluran sekunder yang belum dibersihkan.

“Karena masih ada saluran irigasi sekunder yang belum dibersihkan, seperti sendimen, rumput dan sampah,” tukas nya.

Reporter: Masri
Editor: Amin
Publisher: Eka Putri