SAMPANG, Kamis (3 Agustus 2017) suaraindonesia-news.com – Terrganggu oleh aktivitas proyek pengembangan pelabuhan yang tanpa ada sosialisasi terlebih dahulu dan merasa tidak dihargai keberadaanya oleh Dinas Perhubungan (Dishub), belasan pedagang pasir yang berada di pelabuhan Tanglok, Kelurahan Banyuayar, Sampang, Madura didampinggi LSM MDW mendatanggi kantor Dishub setempat.
Pasalnya, ribuan kubik pasir yang berada di area pelabuhan terpaksa dipindah dan mereka tidak bisa berjualan dampak dari proyek pelebaran pengembangan pelabuhan.
Padahal, belasan pedagang pasir itu telah menyewa lahan kepada Dishub sejak jaman Belanda. Tak hanya itu, sebelum proses pembangunan proyek pelebaran pelabuhan Tanglok ini dilakukan, sama sekali tidak ada sosialisasi kepada warga sekitar pelabuhan. Baca Juga: Sampang Masih Rawan Gizi Buruk, Aktivis Anak: Kemana Pemerintah Setempat??
“Kami tidak menghalanggi proyek pelebaran pengembangan pelabuhan. Tapi tolong warga dan pedagang pasir ini di hargai. Karena selama ini tidak ada sosialisasi dalam bentuk apapun sehingga kami merasa tidak di orangkan oleh Pemerintah khususnya Dinas Perhubungan,” kata H.Sapraji salah satu pedagang pasir, Kamis (3/8).
Sementara itu, menurut Yusup pedagang pasir lainya mengaku telah dirugikan oleh pihak Dishub. Sebab, selama satu bulan terakhir pihaknya tidak bisa menampung pasir jualanya lantaran tergeser oleh bahan material bangunan pelabuhan.
“Sekali lagi kami tidak menghalanggi proyek tapi kami ini manusia dan warga negara yang mempunyai hak. Ditambah kami juga sudah membayar sewa,” ujarnya.
Menanggapi adanya protes belasan pedagang pasir itu. Moh Zuhri selaku kepala Dishub Sampang, meminta maaf kepada para pedagang pasir lantaran persoalan di lokasi pembangunan pengembangan pelabuhan proyek Tanglok.
Oleh sebab itu, pihaknya berjanji akan segera mengatasi konflik tersebut. Terutama akan menindaklanjuti kepada pelaksana proyek untuk memberikan hak lahan pedagang pasir. “Kami akan membuat surat dan menindaklanjuti masalah ini agar antara pedagang pasir dan pelaksaan proyek tetap berjalan,” pungkasnya. (nor/luk)