Reporter : Rusdi Hanafiah
Langsa-Aceh, Suara Indonesia-News.Com – Kementerian Perindustrian RI melalui Tenaga Ahli Menteri Perindustrian, Didi Apriadi, melakukan kunjungan kerja ke Kota Langsa, Aceh, Jum’at (25/3) untuk meninjau lahan dan rencana pembangunan pabrik minyak goreng di kawasan desa alur dua mendatang.
Peninjauan itu dilakukan untuk melihat kesiapan Pemerintah Kota Langsa yang akan merencanakan pembangunan pabrik pada 2017 mendatang di Desa Timbang Langsa itu.
Di sela-sela kunjungan itu, Didi mengatakan akan berupaya melakukan lobi dan usaha agar pembangunan pabrik tersebut bisa segera dibangun tahun depan yang sudah di rencanakan oleh pemko langsa.
“Setelah melihat kajian dan perencanaan dari Pemko Langsa, tim robongan sebelum melanjutkan perjalanannya ke timbang langsa, terlebih dulu telah melihat langsung lokasi industri pelabuhan kuala langsa dan disana juga cocok didirikan beberapa pabrik yang bisa memajukan daerah Pemko Langsa, secara khususnya lokasi pelabuhan langsa, paling tepat dijadikan daerah industri yang menghasilkan barang – barang exsport dari aceh.” Kata Didi Apriadi.
Di beberapa tempat kunjungannya ketersediaan bahan baku yang melimpah dan letak geografis yang berdekatan dengan pelabuhan sehingga sangat mendukung untuk keperluan ekspor impor, maka pembangunan pabrik sudah sangat layak untuk segera dibangun, Papar Didi.
Lebih lanjut, Didi menambahkan akan melaporkan hasil kunjungan ini secepatnya ke Menteri Perindustrian.
“Nanti dalam beberapa hari ke depan Pak Menteri akan ada kunjungan kerja ke Banda Aceh, ya mungkin setelah saya sampaikan ke Pak Menteri nantinya pihak Pemko Langsa silahkan berjumpa langsung dengan Pak Menteri untuk menyampaikan masalah ini,” ujar Didi.
Turut hadir dalam kunjungan tersebut Wakil Wali Kota Langsa Marzuki Hamid, Wakil Ketua DPRK Langsa Faisal Amd, Kadisperindag Kota Langsa Ariman, dan Ketua DPD Hanura Kota Langsa Ali Sadly.
Wakil Wali Kota dalam kesempatan tersebut mengatakan pihak Pemko Langsa sudah menyiapkan lahan seluas 101 Ha untuk lokasi pembangunan pabrik.
“Kita harap pihak Kementerian Perindustrian secepatnya membantu merealisasikan pembangunan pabrik ini, semua aspek telah kita persiapkan secara matang dan jika pabrik sudah dibangun dan mulai beroperasi nantinya, hasil panen sawit tidak perlu lagi kita bawa ke Sumut karena kita bisa mengolahnya sendiri disini,” ucap Marzuki Hamid.













