Reporter : Rusdi Hanafiah
Langsa-Aceh, Suara Indonesia-News.Com – Dinas Kelautan Perikanan dan Pertanian (DKPP) Kota Langsa disinyalir menghambur-hamburkan uang negara. Pasalnya program penghijauan bantaran sungai Krueng Langsa yang menggunakan dana DAK Tahun 2015 yang diduga menghabiskan anggaran sebesar Rp 418 juta, menanam pohon asal-asalan dan sudah banyak yang mati.
Pekerjaan yang dilaksanakan oleh CV Mita Usaha, dilokasi penghijauan bantaran sungai Krueng Langsa, sebanyak 12000 bibit, diantaranya pohon jenis asam Jawa, pohon asan, yang terlihat saat ini pohon tersebut sudah banyak mati akibat kurangnya asupan air. Apalagi penanaman bibit pohon ini ditanam pada tanah berbatu (tanah timbunan yang baru) sebagai tanggul Krueng Langsa.
Pantauan Wartawan di lokasi, banyak tanaman tidak diimbangi dengan perawatan dan pemeliharaan intensif oleh pihak terkait. Demikian juga dengan kondisi pagar bambu sebagai pelindung tanaman di lokasi sudah ditumbuhi rumput dan roboh.
Sementara salah seorang dari pemerhati sosial di Kota Langsa,” Junaidi (50) yang ditemui Wartawan dilokasi krueng Langsa, mengatakan, program ini merupakan pekerjaan yang menghamburkan uang negara saja, coba lihat hampir semua pohon akan mati tanpa diberikan perawatan oleh pihak dinas terkait, hanya sia sia.
“Disinyalir ini sepertinya proyek sengaja menghabiskan anggaran dari uang negara, bukan pohon yang tumbuh malahan bekas pekerjaan rekanan dibawah Dinas Kelautan Perikanan dan Pertanian Kota Langsa,”Kata Junaidi sambil menunjuk tanaman yang sudah mati dan pagar yang sudah roboh.
Menurut Junaidi, mereka tidak pernah tahu dan tidak pernah memikirkan, kalau mereka menggunakan uang negara dan bukan membantu rakyat kecil yang saat ini kehidupan pendapatan bagi masyarakat perekonomiannya mulai tersejepit.
“Mereka percuma menanam pohon di bantaran sungai langsa, tapi tidak dirawat hingga kebanyakan sudah mati, ” ujarnya.
Sementara itu, sementara menurut rekanan yang melaksanakan pekerjaan tersebut yang tidak bersedia namanya dicantumkan ketika dikonfirmasi Wartawan, pihaknya mengaku hanya melakukan penanaman saja dan memasang pagar, dan mengenai anggaran untuk perawatan pohon yang sudah ditanamkan, terkait dana pemeliharaan pihaknya sama sekali tidak menjawab, lebih lanjut apakah dana itu ada ataupun tidak, soalnya kami yang memberikan bibit dinas tersebut.
”Kami melakukan penanaman pohon dan pemasangan pagar, soal anggaran perawatan dan pemeliharaan tidak tau persis, dan itu pun kami terima beberapa jenis pohon yang diberikan sudah kami kerjakan penanaman pohon,”ujarnya.
Sedangkan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) di DKPP saat dikonfirmasi Wartawan melalui selularnya tidak diangkat dan di SMS juga tidak ada balasan.

