SUMENEP, Jumat (10/1/2020) suaraindonesia-news.com – Entah apa sebabnya, sejumlah wartawan diusir saat meliput audensi yang berlangsung diruang Kosidi IV DPRD Sumenep, Madura, Jawa Timur. Jumat (10/1).
Padahal dalam audensi kali ini mendapat persetujuan dari Pendamping Komisi IV DPRD Sumenep, tentang audensi Tim Perlindungan dan Pengembangan Bahasa Madura Kabupaten Sumenep.
Sejumlah wartawan tersebut diusir oleh salah satu anggota dari Komisi IV DPRD Sumenep, Samioeddin, S.Pd dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang saat itu hendak meliput audensi Tim Perlindungan dan Pengembangan Bahasa Madura Kabupaten Sumenep.
Pihaknya mengatakan, Kantor DPRD Sumenep merupakan gedung terhormat. Sehingga perlu dihormati.
“Tolong pendamping, yang tidak berkepentingan silahkan untuk tidak berada di ruangan ini. Ini bukan unjuk rasa,” kata Samioeddin. Sontak sejumlah wartwan keluar dari ruangan.
Dalam ruangan itu, ada tujuh jurnalis dari media cetak dan online yang hendak meliput audensi Komisi IV DPRD Sumenep, dengan Tim Perlindungan dan Pengembangan Bahasa Madura Kabupaten Sumenep.
Dari sejumlah jurnalis tersebut mengaku kecewa terhadap sikap wakil rakyat dari Fraksi yang berlambang bola dunia kombinasi bintang itu. Karena menurut mereka sebelumnya sudah pamit untuk masuk.
Bahkan, dari pendamping fraksipun mengatakan, ketua Komisi IV, Rozah Ardhi Kautsar sudah mengizinkan mereka untuk masuk ke Ruang Rapat Komisi IV DPRD Sumenep.
Komisi IV DPRD Sumenep melaksanakan audensi dengan Tim Perlindungan dan Pengembangan Bahasa Madura Kabupaten Sumenep. Audensi tersebut mengenai Ejaan Bahasa Madura.
Dari sejumlah wartawan tersebut yang diusir salah satunya, Wakid wartawan newsindonesia.co.id, ia mengaku merasa kecewa dengan sikap oknum anggota Komisi IV DPRD Sumenep yang mengusir dirinya bersama teman lainnya untuk keluar dari ruang audensi.
“Saya tidak mengerti dasar apa kita disuruh keluar. Padahal masyarakat perlu mengetahui hasil audensi hari ini, saya sangat kecewa dengan sikap wakil rakyat yang seperti itu, saya hanya mau meliput untuk dipublikasikan kepada masyarakat luas khususnya masyarakat Sumenep untuk mengetahui kondisi tentang ejaan bahasa Madura di Sumenep saat ini,” ujar Wakid.
Berikut pantauan media suaraindonesia-news.com yang hadir dalam aundensi itu, Syaf Anton WR selaku Koordinator Tim Perlindungan dan Pengembangan Bahasa Madura Kabupaten Sumenep, tampak hadir juga Kepala Dinas Pendidikan Sumenep, Carto.
Reporter : Dayat
Editor : Amin
Publisher : Oca