Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Berita UtamaHukumKriminalRegional

Tak Ada Suami di Rumah, Kakek Ini Cabuli Istri Rekan Sendiri

Avatar of admin
×

Tak Ada Suami di Rumah, Kakek Ini Cabuli Istri Rekan Sendiri

Sebarkan artikel ini
nmjdgtd
Mbah 'Di' pelaku pencabulan terhadap istri rekan kerjanya

BANYUWANGI, Sabtu (25/11/2017) suaraindonesia-news.com – Sungguh keterlaluan kelakuan RYD (60) Warga dusun Simbar 1 Desa Tampo, kecamatan Cluring, Banyuwangi ini, betapa tidak saat bertamu kerumah FZ (31) di Dusun Kopen, Desa Kradenan, kecamatan Purwoharjo, salahsatu rekan kerjanya dia malah mencoba mencabuli RR (31) istri FZ.

Kejadian kurang menyenangkan yang dialami RR itu terjadi pada hari Jumat (24/11) sekitar pukul 10 pagi, saat itu RYD yang akrab dipanggil mbah ‘Di’ datang bertamu kerumahnya dengan dalih mencari FZ.

Namun saat mengetahui FZ tidak berada dirumah dan hanya mendapati RR sendirian bersama anaknya yang berusia 3 tahun rupanya timbul otak ngeres mbah ‘Di’.

Begitu RR jalan kearah dapur mbah ‘Di’ langsung mengikuti dan kemudian berbuat cabul dengan cara meremas bokong dan payudara RR.

Baca Juga :  KOMPI Nyatakan Sikap, Terkait Pelecehan Profesi

Tentu saja hal itu membuat RR terkejut dan langsung menangis seraya berusaha menelepon suaminya, mengetahui itu mbah ‘Di’ ketakutan dan langsung keluar rumah untuk melarikan diri, namun sebelum pergi sempat wanti-wanti agar perbuatannya itu tidak dilaporkan ke suami RR sambil memberikan uang 10rb.

Ketika FZ dikonfirmasi awak media mengaku tidak terima dengan perbuatan mbah ‘Di’ kepada istrinya itu, walaupun permasalahan itu sudah sempat dimediasi oleh Dedik selaku kepala dusun Kopen Desa Kradenan namun dirinya tetap merasa kecewa karena pernyataan damai itu cuma sepihak tanpa melibatkan aparat desa Tampo.

Baca Juga :  Tim Intel Kodim 082 Bangkalan Ungkap Narkoba

“Saya tetap tidak terima istri saya diperlakukan cabul oleh mbah ‘Di’, bagaimanapun dia harus dibikin jera agar tidak mengulangi perbuatannya itu mas,” ujar FZ dengan lantangnya.

“Besok rencananya saya mau melaporkan hal ini ke pihak desa Tampo biar ikut terlibat juga dalam hal penyelesaiannya,” tambahnya dengan nada geram.

Sedangkan saat Dedik selaku kepala dusun Kopen dimintai komentar mengaku jika sudah berusaha memediasi secara kekeluargaan kedua belah pihak antara mbah ‘Di’ dan FZ.

“Bahkan sudah saya bikinkan surat pernyataan damai mas, mereka sebenarnya masih punya hubungan keluarga kok,” tuturnya dengan santai. (Har/Jie)