MAMASA, Senin (25/03/2019) suaraindonesia-news.com – Ikatan Duta Pariwisata (IDUP) Mamase, mengklarifikasi polemik pengutusan Baine Matatta mewakili Mamasa di ajang pemilihan kaka’ dan kandi’ Sulawesi Barat 2018, dalam klarifikasi itu IDUP menghadirkan keluarga Nikita Paotonan, disaksikan oleh Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Mamasa Agustina Toding.
Sebelumnya polemik pemberangkatan Kaka’ Kandi’ wakil Mamasa menuai sorotan dikarenakan peserta yang diutus bukan pemenang pada pemilihan Baine Matatta 2018 lalu, hingga Nikita Paotonan sang pemenang Baine Matatta tersebut merasa dizolimi oleh pihak-pihak tertentu.
Dalam kesempatan itu pihak keluarga Nikita Paotonan hadir dengan membawa beberapa tuntutan yang disampaikan oleh kaka’ kandung Nikita, Wilson Benyamin Matasak, kepada IDUP Mamase, Kabupaten Mamasa.
“Yang pertama, apakah itu Idup ataupun Panitia kaka dan kandi harus mengaku salah, yang ke-dua, siapapun personal yang merasa pernah sengaja atau tidak sengaja mengirim pesan singkat kepada Nikita, agar meminta maaf secara pribadi, ketiga, pemebersihkan nama baik Nikita di Interen Idup Mamase, dan keempat Nikita tidak akan meminta maaf kepada siapapun terkait bahasa yang disebutkan bahwa Nikita merasa dizalimi, baik kepada Keluaraga ataupun kepada Anti Teresya yang menggantikan Nikita,” ungkap Benyamin di hadapan Ketua IDUP Mamase Senin (25/03).
Menanggapi hal itu, Ketua Idup Mamase Kabupaten Mamasa, Sandy Kariwangan mengatakan, selaku ketua yang bertanggung jawab sepenuhnya dalam organisasi IDUP meminta maaf atas kesalahan teknis yang terjadi dalam internal IDUP.
Baca Juga: Ini Penjelasan IDUP Mamase Terkait Pemberangkatan Kaka’ Kandi’ Wakil Mamasa
“Ini murni Mis komunikasi di internal kami olehnya itu melalui kesempatan ini baik yang menimpa Nikita, juga Anti teresya dan semua anggota IDUP juga kepada itu semua selaku ketua IDUP meminta maaf sedalam-dalamnya atas kesalahan teknis yang terjadi ini,” tutur Sandy.
Ia menambahkan, dalam membangun sebuah wadah organisasi yang bertujuan untuk kebaikan tentu ada mengalami tantangan dan rintangan, namun kata dia itu bagian dari proses menuju keberhasilan yang dituju.
“Tanpa ada polemik seperti ini kami juga tidak akan bisa berkembang, ini akan menjadi pembelajaran kami kedepan khususnya di internal Idup sendiri,” Katanya.
Pihaknya meminta kepada seluruh pihak untuk memberikan masukan yang bermanfaat dalam hal kemajuan organisasi demi kepentingan pembangunan di Kabupaten Mamasa secara khusus dibidang pariwisata.
“Kami sangat mengharapkan kerjasama yang baik dari masyarakat, dukungan keluarga untuk kemajuan organisasi IDUP khususnya,” harap Sandy.
Ia menambahkan, hingga saat ini secara formalitas, legalitas Nikita Paotonan masi bagian dari anggota IDUP Mamase, karena kata dia, organisasi IDUP merupakan organisasi resmi yang memiliki Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) yang didalamnya secara jelas menjelaskan bahwa jika ada anggota yang berhenti atau diberhentikan harus melalui prosedural yang ada.
“jadi sampai saat ini Nikita Paotonan baine Matatta 2018 masi anggota IDUP Mamase,” tandasnya.
Hal serupa juga disampaikan oleh, Sekretaris IDUP Mamase, Brilyan Tiara Mangumban yang juga alumni Kaka Kandi Sulbar 2012 mengatakan, jika ternyata yang dimaksud oleh Nikita adalah chatingan yang datang dari dirinya yang seolah-olah menekan Nikita melalui kesempatan itupun ia meminta maaf.
“Terkait chatingan saya kepada nikita, jika itu dianggap tidak dapat diterima oleh dia maka saya memohon maaf,” ujar Brilyan.
Sementara Itu, Kepala Dinas Pariwisata, Agusthina Toding meminta agar Idup Mamasa menjalin hubungan yang baik antara senior maupun junior di dalam Idup.
Selain itu, selaku orang tua dari IDUP pihaknya meminta maaf kepada seluruh masyarakat Kabupaten Mamasa secara umum atas kelalaian yang terjadi dalam internal IDUP jika dianggap sudah membuat gaduh ditengah masyarakat.
“Saya minta agar IDUP tetap eksis dalam hal mempromosikan pariwisata kita yang ada di Kabupaten Mamasa ini secara meluas, juga kami minta dukungan dari masyarakat kepada mereka agar tetap bersemangat dalam mengangkat daerah kita ini,” pungkasnya.
Reporter : Bung Wahyu
Editor : Agira
Publiser : Imam