SUMENEP, Senin (18/09/2023) suaraindonesia-news.com – Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Kalianget, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, tidak dapat melaksanakan aktivitas pembelajaran tatap muka (PTM) lantaran pintu masuk ke sekolah disegel.
Hal tersebut disebabkan sengketa tanah yang ditempati SMKN 1 Kalianget. Hingga kini, masalahnya tidak kunjung selesai sampai berujung penyegelan. Akibatnya, ratusan siswa-siswi dan guru melakukan istigasah di luar halaman sekolah lantaran tidak bisa masuk.
Kepala SMKN 1 Kalianget, Ishak mengaku sangat miris melihat kondisi ini. Sebab, akibat sengketa lahan para siswa menjadi korban.
“Kita kaget sebelumnya, melihat sekolah disegel. Akhirnya kami menggelar istigasah bersama,” katanya, saat dikonfirmasi sejumlah media.
Baca Juga: DPRD Sumenep Minta Pemerintah Lebih Serius Tingkatkan Sarana Olahraga
Menurutnya, sekolah sudah mendatangi ahli waris sebagai iktikad baik untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
“Kami sebenarnya sudah menemui ahli waris ini bersama komite, Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur dan pihak sekolah. Tapi hasilnya nihil,” tuturnya.
Lebih lanjut Ishak menerangkan bahwa hari ini sekolah akan melakukan beberapa kegiatan namun akibat penyegelan ini kegiatan itu dibatalkan. Sebab kata Ishak, ahli waris tidak akan membuka segel itu sebelum masalah tersebut selesai.
“Kemarin kami itu sudah menemui ahli waris, memohon untuk dibuka segel ini. Karena dampaknya sudah jelas, siswa tidak bisa belajar,” ucapnya.
Setelah melakukan istigasah, pihak sekolah menyampaikan kepada para siswa tentang kejadian ini, kemudian para siswa diminta untuk belajar dari rumah dengan daring.
“Jadi kami instruksikan para siswa-siswi untuk sementara belajar di rumah dulu,” imbuhnya.
Ishak berharap, pihak berwajib dapat segera menyelesaikan masalah tersebut. Ia mengaku bahwa pihak sekolah tidak bisa berbuat banyak.
Baca Juga: Ketua DPRD Sumenep Imbau Masyarakat Kondusif Menjelang Pemilu 2024
“Jadi 2,7 hektar tanah di sekolah ini dimiliki oleh ahli waris. Kalau menurut kuasa hukum kami, dia sudah menemui pihak terkait,” terangnya.
Salah satu siswa bernama Izaz Bakhita menyampaikan kekecewaannya atas kejadian tersebut.
“Saya sedikit kecewa sih, karena mau nuntut ilmu, tapi gimana, sementara sekolah disegel,” katanya.
Dirinya berharap, permalasahan tersebut dapat segera diselesaikan.
“Mudah-mudahan cepat-cepat diselesaikan masalahnya, agar sekolah dapat dibuka kembali,” harapnya.
Reporter : Ari
Editor : Wakid Maulana
Publisher : Nurul Anam