ACEH TIMUR, Senin (27/07/2020) suaraindonesia-news.com – Terkait masalah proyek multi years APBA yang pro kontra, yang dipersoalkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) karena dinilai tak sesuai prosedur dan berpeluang menguntungkan oknum tertentu, Anggota DPRK Aceh Timur, H.Tarmizi Taprang minta DPRA asal Aceh Timur jangan ikut-ikutan latah.
“Anggota DPRA Asal Aceh Timur dalam hal menyikapi proyek jamak tersebut, jangan sampai latah, tapi harus dilihat sisi manfaat dan mudharat,” kata Tarmizi kepada awak media. Senin (27/07).
Pembangunan ruas jalan lokop yang masuk dalam proyek multi years pembangunan infrastruktur jalan seperti, ruas jalan Peurelak-Lokop-batas Gayo Lues sepanjang 107,30 kilometer (Km) dan ruas jalan batas Aceh Timur-Pining- Blangkeujren sepanjang 61,42 Km sangat mendesak, mengingat kondisi jalan selama ini yang lintasi oleh masyarakat Peunaron dan Serbajadi sangat memprihatinkan, apalagi jalan tersebut merupakan jalan strategis menghubungkan akses lintas antar Kabupaten.
Politisi Partai Nasdemini juga mengatakan, pembatalan sepihak yang dilakukan oleh DPRA sebaik nya ditinjau ulang, untuk mencari win win solution yang terbaik dengan duduk kembali membahas dengan Plt Gubernur Aceh.
“Kita dalam mengambil sikap jangan egois tapi harus melihat jeritan hati rakyat Aceh terutama di kawasan pedalaman Aceh Timur, meskipun jika dalam proses perencanaan diduga menyalahi prosedure,” tegasnya.
Ketua Fraksi Nasdem ini juga mengaku, pasca informasi pembatalan proyek multiyears yang mencuat ke publik, banyak tokoh Peunaron dan Serbajadi yang menghubungi dirinya, meminta agar menyampaikan aspirasi mereka, supaya proyek multiyears tersebut jangan sampaikan dibatalkan.
“Jika proyek jalan tersebut dibatalkan sangat merugikan mereka,” tuturnya.
Reporter : Masri
Editor : Amin
Publisher : Ela
