PASURUAN, Jumat (13/07/2018) suaraindonesia-news.com – Kepala Desa atau Lurah yang mestinya jadi pengayom bagi warganya mulai bergeser peran dan fungsinya akhir-akhir ini.
Beberapa waktu lalu media sosial sempat dihebohkan dengan sebuah video seorang lurah di Sulawesi Selatan yang bertindak arogan terhadap warganya. Sampai saat ini kasusnya masih ditindaklanjuti.
Belum selesai kasus tersebut, ternyata hal serupa pula terjadi di Desa Wonosari Kecamatan Gondangwetan, Kabupaten Pasuruan, Senin (09/07/2018).
Supriyadi alias Jupri, Kades Wonosari telah bersikap dan bertindak arogan kepada salah satu warganya yang bernama Moh. Zainul Alim dan keluarganya.
Zainul Alim menceritakan kronologi terjadinya insiden yang menimpa dirinya beserta keluarga kepada media suaraindonesia-news.com, Jumat, (13/07/2018). Semua berawal ketika Alim sebutan akrab Moh. Zainul Alim hendak membuat dinding kelas bagi anak – anak peserta bimbel gratis yatim dhuafa yang selama ini dibina.
Saat hendak memulai pondasi, sebelumnya Alim mengundang keluarga supriyadi untuk memusyawarahkan mengenai batas tanah pekarangan yang hendak dipondasi oleh Alim,karena kebetulan batas tanah pekarangan keluarga supriyadi berbatasan dengan pekarangan milik keluarga Alim.
Kedua belah pihak keluarga baik keluarga Supriyadi dan keluarga Alim sudah sepakat mengenai batas-batas tanah keduanya, bahkan Alim bersedia menggeser atau mengurangi lahan miliknya untuk keluarga Supriyadi.
Namun, hanya berselang beberapa menit setelah kesepakatan itu, senin,(09 Juli 2018) sekitar pukul 09.00 WIB, tiba – tiba Supriyadi datang dengan marah – marah dan mengeluarkan kata – kata kasar disertai dengan pemukulan dan ancaman terhadap keluarga Alim.
https://youtu.be/Hink3ZuxCAU
Mirisnya, aksinya justru diikuti oleh hampir seluruh keluarga Supriyadi sehingga terjadi pengeroyokan oleh keluarga Supriyadi terhadap keluarga Alim yg saat itu hanya berjumlah 4 orang, kalah banyak dg jumalah kelurga Supriyadi yang hampir berjumlah 10 orang Alim yang berupaya untuk meredam ketegangan justru semakin mendapatkan ancaman.
Tak hanya Alim, ketiga anggota keluarga yang lain pun tak luput dari ancaman dan yang paling membuat trauma keluarga Alim, ketika Huda yang juga keponakan Supriyadi mengacungkan kapak untuk mengancam keluarga Alim, bahkan mengejar Alim sekeluarga dengan membawa kapak.
Sementara Supriyadi, Kades Wonosari yang seharusnya menjadi pengayom, pelindung, dan pelayan bagi warganya justru menyuruh Huda untuk melancarkan aksinya yang hendak membacok Alim dan kelurganya.
Hal tersebut juga dilakukan oleh kelurganya yang lain. Tak ayal kejadian tersebut membuat Alim dan keluarganya berlari untuk menyelamatkan diri, semua tukang yang sedang bekerja membuat kelas untuk bimbel gratis yatim dhuafa binaaan Alim saat itu juga ketakutan dan berusaha menjauh dari lokasi kejadian.
Saat ini kasusnya sedang diproses oleh Polresta pasuruan dengan nomor surat laporan,STBL/154/VII/2018/JATIM/RES PAS KOTA serta semua barang bukti telah diamankan oleh pihak polresta Pasuruan.
Reporter : Kholilul Rohman
Editor : Agira
Publisher : Imam